Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Anggap 'Park and Ride' Area Parkir Termurah di Dunia"

Kompas.com - 21/08/2017, 17:01 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengingatkan semua pengguna park and ride di Ibu Kota agar tak salah memahami fungsi utama lahan parkir tersebut.

"Jangan sampai nanti masyarakat menganggap park and ride itu sebagai area parkir termurah di dunia," ujar Sigit saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/8/2017).

Ia mengatakan, tarif murah yang diberlakukan dalam park and ride bertujuan membuat masyarakat tetarik untuk menitipkan kendaraannya dan melanjutkan perjalanan di kawasan Ibu Kota dengan menggunakan moda transportasi umum. Dengan demikian, sistem ini diharapkan dapat mengatasi kemacetan Ibu Kota.

(Baca juga: "Park and Ride" Malah Dijadikan Tempat Penitipan Mobil Warga)

Sigit menyayangkan tindakan sejumlah pihak yang memanfaatkan lahan park and ride untuk menitipkan kendaraan pribadinya pada malam hari dan menggunakannya kembali di ruas jalan Ibu Kota pada pagi hingga sore harinya.

"Kalau begitu, sama saja jalanan di Jakarta akan kembali dipenuhi kendaraan-kendaraan pribadi," ucapnya.

Untuk dapat memarkirkan kendaraannya di area park and ride, pengguna kendaraan pribadi roda dua cukup membayar Rp 2.000 selama 23 jam parkir dan Rp 5.000 untuk kendaraan pribadi roda empat dengan waktu parkir yang sama.

"Tarifnya memang murah sekali. Sampai saya sering menemui orang yang parkir itu cuma untuk nitip kendaraan saja, nyimpen kendaraannya, tetapi bukan karena mau beralih ke transportasi umum," ujar petugas park and ride Kalideres, Sutarman (59), ketika ditemui Kompas.com, Senin (21/8/2017).

(Baca juga: Akan Jadi "Park and Ride", Begini Kondisi Kolong Tol Seberang Kalijodo)

Sutarman mengatakan, sejumlah pemilik kendaraan roda empat di sekitar park and ride yang tak memiliki lahan yang cukup untuk memarkirkan kendaraannya lebih memilih menitipkan kendaraannya di area park and ride.

"Dititipin malam, paginya diambil buat kerja juga di Jakarta," ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com