Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Bantah Tidak Rata Membebaskan Lahan

Kompas.com - 25/08/2017, 21:35 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar Muchlisin menjelaskan mengapa pembebasan lahan di Jakarta lebih banyak dilakukan di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Djafar menyatakan pembebasan lahan itu menyesuaikan dengan permohonan dan lengkapnya ketentuan pembebasan lahan.

"Sebenarnya kami enggak ada berpihak ke (Jakarta) Timur atau ke Utara ya, tapi permohonan yang memenuhi syarat ketentuan aturan itu memang yang adanya di lokasi seperti itu," ujar Djafar, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (25/8/2017).

Menurut Djafar, permohonan pembebasan lahan akan ditindaklanjuti Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman. Namun, proses pembebasan lahan itu membutuhkan waktu panjang.

"Masyarakat mengajukan kepada gubernur tembusan ke kami. Nanti Pak Gubernur disposisi, terus kami tindak lanjuti," kata dia.

(baca: Prasetio: Ada Apa dengan Jaktim dan Jakut? Pembebasan Lahan Banyak di Sana)

Persyaratan untuk membebaskan lahan di antaranya syarat administrasi, harus sesuai zonasi, bersertifikat, ada kesesuaian luas lahan dan yang tercantum dalam sertifikat.

Tim dari Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman DKI Jakarta kemudian melakukan survei dan penelitian lapangan untuk melihat kondisi lahan yang akan dibebaskan.

"Setelah itu kami musyawarah, menentukan harga. Bukan kami sendiri yang menentukan harganya. Setelah itu kami menentukan SPH (surat pelepasan hak). Kami bayar pada saat pelepasan hak," ucap Djafar.

Lahan-lahan itu dibebaskan untuk dijadikan taman dan makam. Anggaran yang disediakan dalam APBD Perubahan 2017 untuk pembebasan lahan taman sebanyak Rp 350 miliar dan untuk makam sebanyak Rp 150 miliar.

Dalam rapat Badan Anggaran (Banggar), Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dan Komisi D DPRD DKI mempertanyakan pembebasan lahan yang tidak merata yang dilakukan Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman DKI Jakarta.

Prasetio mengatakan, pembebasan lahan lebih banyak dieksekusi di Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

"Ada apa nih dengan Timur sama Utara ini ya? Ini barang banyak di sana semua ini," ujar Prasetio.

Kompas TV Warga Manggarai menolak penggusuran untuk proyek lintasan kereta api menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com