Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Pantai Sederhana, Perlahan Hilang Ditelan Abrasi dan Ombak Laut

Kompas.com - 28/08/2017, 06:00 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Keindahan wilayah pesisir utara Kabupaten Bekasi sebenarnya tak kalah dengan kawasan pantai lain di Indonesia.

Salah satu keindahan di senja hari menjelang matahari terbenam didapati Kompas.com di Desa Pantai Sederhana, Kecamatan Muara Gembong.

Seperti banyak desa lain di Muara Gembong, Desa Pantai Sederhana juga dilalui aliran Sungai Citarum.

Jika melihat sekilas kehidupan warga desa ini, terlihat mereka menjalani hari dengan amat normal.

Warga yang sebagian besar menggantungkan hidupnya di laut setiap hari pergi ke laut untuk mencari ikan.

Baca: Sudah Mundur 10 Meter, Abrasi di Bantul Tetap Hancurkan Warung

Sementara para perempuan melakukan pekerjaan rumah tangga dan anak-anak pergi bersekolah selain membantu orangtua mereka.

Namun, di balik kenormalan itu sebenarnya warga Desa Pantai Sederhana menyimpan rasa was-was karena sewaktu-waktu mereka bisa kehilangan tempat tinggal.

Siapa yang mengambil kediaman para penduduk desa? Ternyata sejak 2004-2006 gelmbang laut yang menghantam daratan menciptakan abrasi.

Alhasil, daratan yang dahulu adalah tempat berdirinya rumah-rumah warga tergerus yang pada akhirnya mengakibatkan banyak rumah rusak, hancur, bahkan tenggelam.

Kini tempat yang beberapa tahun lalu masih berupa daratan sudah berubah menjadi perairan. Dan kediaman warga yang dulu jauh dari pantai  kini semakin dekat dengan lautan.

Bukti-bukti adanya daratan masih terlihat dengan masih adanya sisa-sisa tiang listrik yang setengah terbenam air laut.

Tak jauh dari deretan tiang listrik itu terlihat sebuah pulau kecil di ujung muara. Tonjolan itu kemungkinan dulu adalah sebuah bukit yang kini menjadi pulau karena daratan sekitarnya tenggelam.

Ali (61), salah seorang penduduk desa masih mengingat jelas kawasan itu sebelum terendam air laut. Kala itu, pantai masih cukup jauh, sekitar 200 meter, dari permukiman.

Baca: Abrasi Makin Parah, Pantai Beting Bekasi Ditanami Mangrove

"Dulu ada sekitar 20 keluarga tinggal di daerah yang sekarang tenggelam," kata Ali sambil menerawang.

Salah satu warga yang mengalami kehilangan rumah akibat abrasi dan terjangan ombak 1,5 tahun lalu adalah  Juanda (37). Kini sisa rumah pria itu tinggal pondasinya saja.

"Tadinya saya tingga di belakang sini, dulu rumah terkena ombak besar tapi sekarang sudah jadi hutan. Rumah lama tinggal pondasi saja," kata Juanda kepada Kompas.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com