Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung Tak Mau Loloskan Kontribusi Tambahan 15 Persen

Kompas.com - 30/08/2017, 18:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapem Perda) DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana mengatakan tak setuju dengan adanya pasal tentang kontribusi tambahan sebesar 15 persen dalam raperda reklamasi. Selama tidak ada dasar hukumnya, dia tidak mau meloloskan pasal itu.

"Kayak kemarin Pak Ahok ngomong harus ada tambahan kontribusi 15 persen, berdebat kan sama teman-teman DPRD. Itu memang harus didrop, tidak ada regulasi yang mengatur itu. Masa berani sih? Kalau berani (memasukan pasal itu), saya yakin itu bom waktu," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (30/8/2017).

Lulung mengaku telah berdiskusi dengan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat soal kontribusi tambahan tersebut. Menurut dia, Djarot menjelaskan kepadanya mengenai apa saja yang diterima Pemprov DKI dari pengembang reklamasi. Kata Lulung, Djarot tidak menyebut adanya tambahan kontribusi 15 persen.

Lihat juga: Djarot: Kontribusi Tambahan 15 Persen Harus Masuk Raperda Reklamasi

"Saya bilang tadi Bapak enggak sebut, berarti enggak ada tuh tambahan kontribusi 15 persen," kata Lulung.

Kontribusi tambahan sebesar 15 persen mungkin saja memberi pemasukan besar kepada Pemprov DKI Jakarta. Namun, kata Lulung, landasan hukum tetap harus jelas. Dia tidak ingin aturan tersebut didasari atas diskresi.

Meski demikian, saat ini dua raperda terkait reklamasi belum akan dibahas. Lulung mengatakan kelanjutan pembahasan raperda ini setelah ada pencabutan moratorium proyek reklamasi dari pemerintah pusat.

"Pertama persoalan moratorium yang harus dicabut dulu, baru pencabutan penghentian pembahasan itu dari DPRD," kata Lulung.

Baca juga: Sekda DKI: Kita Tidak Ngotot soal Kontribusi Tambahan 15 Persen di Raperda Reklamasi

Kompas TV Luhut mengaku perlu bicara dengan Anies -Sandi untuk membatalkan niatnya yang berencana menghentikan proyek reklamasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com