Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kepala Stasiun Klender Baru soal Ditertibkannya Pedagang Bunga

Kompas.com - 30/08/2017, 18:14 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Stasiun Klender Baru Arief Sujito mengatakan, Pemerintah Kota Jakarta Timur tidak pernah berkoordinasi dengan pihak stasiun saat memindahkan para pedagang bunga ke sekitar kawasan Stasiun Klender Baru.

Ditemui Kompas.com di kantornya, Rabu (30/8/2017), para pedagang mulai menempati kawasan tersebut sejak awal November 2016. Arief mengatakan, para pedagang bunga mengaku dipindahkan atas rekomendasi dari Kelurahan Malaka.

Para pedagang sebelumnya berjualan di daerah Buaran. Mereka pindah karena trotoar yang mereka gunakan tengah diperbaiki.

"Mereka bawa surat dari Kelurahan Malaka yang isinya bahwa mereka dilokasikan ke samping Stasiun Kelender. Cuma yang masih tanda tanya, kok pak lurahnya tidak mengeluarkan surat atau omongan ke saya kalau mereka dipindahkan ke mari. Kami juga tidak diikutsertakan dalam rapat koordinasikan ketika diputuskan hendak memindahkan mereka," ujar Arief.

Arief mengatakan, pihaknya telah sejak lama memberikan teguran kepada para pedagang untuk pindah. Ini karena lahan yang mereka gunakan untuk berjualan akan digunakan untuk pembangunan double double track dan perluasan stasiun.

Baca: Kami Direkomendasikan Pemkot Jualan di Sini, tetapi Kini Ditertibkan

Arief menyampaikan, para pedagang memang telah bersurat ke Pemkot Jaktim untuk pindah ke lokasi lain. Adapun daerah Pondok Kelapa yang direkomendasikan oleh Pemkot Jaktim tak cukup untuk menampung 35 pedagang.

Akhirnya, hanya 20 pedagang bunga yang tertampung di Pondok Kelapa, sisanya masih bertahan di sekitar stasiun. Pada 24 Agustus, pihak stasiun mengeluarkan surat agar para pedagang segera pindah.

"Kami sudah beberapa kali beri teguran. Kami juga sediakan truk kalau-kalau mereka mau pindah. Tapi mereka bersikeras di tempat sekarang. Kami sampaikan surat, batasnya tanggal 28. Tapi mereka masih di lokasi, terpaksa kami eksekusi," ujar Arief.

Pada Selasa (29/8/2017), PT KAI menertibkan para pedagang bunga yang berjualan di sekitar Stasiun Klender Baru.

Tanaman yang sebelumnya diletakan di atas trotoar kini dipindahkan ke sisi jalan. Hal itu membuat penyempitan badan jalan. Sempat terjadi kepadatan kendaraan yang melintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Megapolitan
Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com