Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Laporan Qlue Jangan Dilihat dari Jumlah, tetapi Substansinya

Kompas.com - 04/09/2017, 10:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta manajemen Qlue untuk memverifikasi laporan warga yang masuk ke aplikasi pengaduan tersebut. Dia tidak ingin warga asal menyampaikan banyak laporan untuk hal-hal sepele.

"Saya sampaikan bahwa tolong diverifikasi, laporan yang lewat Qlue jangan dilihat dari sisi jumlahnya, tetapi kualitas dan substansi laporannya," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (4/9/2017).

Djarot mengatakan, bisa saja laporan yang masuk ke Qlue bersifat subyektif terhadap lurah setempat.

Berbagai macam persoalan sepele dilaporkan melalui Qlue agar jumlah laporan menumpuk. Djarot menyebut, manajemen Qlue bisa melacak kemungkinan itu.

(Baca juga: Djarot: Yang Harusnya Bisa Dikerjakan Sendiri, Kok Dilaporkan ke Qlue?)

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat wawancara dengan kompas.com di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (4/9/2017).KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat wawancara dengan kompas.com di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (4/9/2017).
Dia meminta warga melaporkan hal-hal penting yang memang tidak bisa diatasi oleh warga seperti got mampet, jalan berlubang, atau pohon yang hampir tumbang.

"Tapi kalau hal sepele, harusnya kan warga (sendiri). Makanya saya sampaikan bahwa prinsip kepedulian dan gotong royong itu penting juga, kami akan tetap bantu," kata Djarot.

Berdasarkan data aplikasi pengaduan warga, Qlue, sejumlah kantor kelurahan di DKI Jakarta tidak menindaklanjuti aduan yang disampaikan warga.

Jumlah aduannya mencapai angka ratusan. Ada pula kelurahan yang aduannya mencapai angka 200 tetapi tidak ditindaklanjuti petugas terkait.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat wawancara dengan kompas.com di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (4/9/2017).KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat wawancara dengan kompas.com di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (4/9/2017).
Lurah Cengkareng Barat Boy Raya Purba sebelumnya menceritakan, banyak pengguna aplikasi Qlue di Jakarta tak obyektif dalam membuat aduan.

(Baca juga: Penjelasan Qlue Tentang Sistem Pemeringkatan Kinerja Kelurahan)

Tidak semua aduan tersebut merupakan tanggung jawab Kelurahan Cengkareng Barat. Setiap hari, pihaknya menerima 40 sampai 60 aduan warga.

Hanya 15 hingga 20 aduan yang dapat dieksekusi per hari. "Obyek laporan banyak yang subyektif, ngasal, kabur, lokasi tidak akurat dan laporan berulang-ulang sehingga menumpuk di aplikasi Qlue," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com