Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bebaskan Jakarta dari Kawasan Kumuh, Pemprov Terus Bangun Rusun

Kompas.com - 08/09/2017, 18:41 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan terus membangun rumah susun (rusun).

Pembangunan rusun dilakukan untuk mengejar target Jakarta bebas dari kawasan kumuh paling lambat pada 2019.

"Programnya kalau di Jakarta kami harus banyak bangun rumah susun, bukan rumah tapak. Yang di permukiman kumuh berarti kan mereka tidak mampu, karena enggak mampu, maka ada subsidi dari pemerintah," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (8/9/2017).

Djarot menuturkan, Pemprov DKI Jakarta tidak bisa membangun rumah tapak karena keterbatasan lahan.

Baca: Mengintip Fasilitas dan Kegiatan untuk Anak-anak di Rusun Pulogebang

Sehingga, Pemprov DKI membangun rumah susun dan sisa lahan yang tersedia difungsikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

Salah satu cara yang dilakukan untuk membangun rusun yakni bekerjasama dengan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) di Cengkareng, Jakarta Barat, dan Klender, Jakarta Timur.

"Oleh karenanya, kami kerjasama dengan Perum Perumnas untuk membangun (rusun)," kata Djarot.

Semenara itu, Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo menyebut, kerjasama dilakukan dengan cara Pemprov DKI membeli rusun yang dibangun Perum Perumnas.

Di Cengkareng, terdapat enam tower rusun dengan total sekitar 3.000 unit yang akan dibangun. Sementara di Klender sebanyak 25 tower akan dibangun.

"Sekarang kami sedang persiapan detail desain, kemudian kami kan mengikuti aturan DKI, IMB-nya bagaimana, amdalnya bagaimana, perizinan. Yang kerjasama dengan DKI itu yang rusun yang akan dibeli oleh DKI kemudian jadi rusunawa," ucap Bambang.

Pada hari ini, Pemprov DKI Jakarta dan Perum Perumnas menandatangani perjanjian kerjasama pembangunan rusun.

Baca: Pemasukan dari Penunggak Rusun di DKI Baru Rp 6 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com