Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Rumah Sakit, Jenazah Debora Dibawa Pulang Orangtuanya Naik Motor

Kompas.com - 09/09/2017, 20:20 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Debora meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres pada Minggu (3/9/2017), orangtuanya, Henny Silalahi dan Rudianto Simanjorang, tak ingin berurusan lagi dengan rumah sakit dan memilih pulang membawa jenazah bayi mereka itu dengan sepeda motor.

"Ketika suster datang buka OTG-nya dia dengan sombongnya bilang ini bagaimana jenazahnya? Prosedur jenazah harus pakai ambulans, minimal mobil tertutup," kata Henny saat ditemui di rumahnya, Sabtu (9/9/2017).

Henny yang masih kalut meratapi putrinya itu hanya diam ketika ditanya suster. Sahabat Henny yang mendampinginya saat itu menyampaikan kekesalannya kepada sang suster.

"Sahabat saya bilang, 'Enggak usah ngomongin prosedur! Kalau prosedur mestinya nyawa anak ini diduluin daripada duit'," ucap Henny.

Menurut dia, pihak rumah sakit sempat bersikeras agar jenazah bayi Debora dibawa dengan ambulans. Mereka mengingatkan Henny dan suaminya akan kemungkinan adanya razia di jalan.

Namun, saat itu Henny bersikeras membawa pulang jenazah bayinya dengan sepeda motor. Ia pun meminta suster segera melepas peralatan medis dari tubuh anaknya.

(Baca juga: Penjelasan RS Mitra Keluarga Kalideres soal Meninggalnya Bayi Debora)

Rudianto, sang ayah, sibuk melunasi biaya perawatan sekitar Rp 6 juta yang disodorkan pihak rumah sakit agar surat kematian dikeluarkan.

Masih mengenakan baju tidur dan tanpa alas kaki, Henny serta Rudianto membawa jenazah Debora ke rumah mereka untuk dimakamkan.

Henny ingat, ketika mereka akan pergi, seorang suster sempat menghampiri mereka dan mengatakan bahwa selimut yang membungkus tubuh bayi itu tak bisa dibawa pergi. Dengan kesal, Henny melempar selimut itu dan tancap gas membawa Debora pulang.

"Di jalan saya masih berharap Debora tiba-tiba bangun, bahkan sampai di peti mati saya tunggu, tapi ternyata enggak ada tanda-tanda. Bayi saya mati hanya karena urusan Rp 6 juta yang enggak bisa dibayar saat itu juga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com