Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyimpan Dendam, Pria di Bekasi Bunuh Teman Dekat Mantan Istri

Kompas.com - 04/10/2017, 18:10 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pria di Bekasi berinisial J (35) terlibat cekcok dengan pria yang dekat dengan mantan istrinya, SH (33). Percekcokan itu berujung hilangnya nyawa SH.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Selasa (3/10/2017) sekitar pukul 13.40 WIB.

Kapolsek Tambun Kompol Bobby Kusuma Wardana mengatakan, kejadian tersebut bermula tersangka J ingin mengunjungi anak-anaknya.

"Pada saat ingin mengunjungi anak-anaknya, dia melihat mantan istrinya sedang bersama laki-laki lain. Tersangka emosi, kemudian mengeluarkan pisau karena ingin melukai korban," ujar Bobby di Bekasi, Rabu (3/10/2017).

Baca: Kronologi Penusukan Penjual Jamu hingga Tewas di Bekasi

Ia melanjutkan, sebelumnya terjadi percekcokan antara tersangka J dan korban SH. Ketika tersangka J mengeluarkan pisau, SH berusaha melawan.

Pergumulan terjadi dan korban terluka di bagian tangan. Setelah terluka dia kemudian lari ke rumah warga untuk meminta pertolongan.

Seakan tak ingin melepaskan korbannya, kata Bobby, J tetap mengejar SH.

"Tersangka pelaku mengejar dan sempat dihalangi mantan istrinya. Ketika itu korban masuk ke rumah warga dan mengunci diri dari dalam dengan kondisi tubuh bersimbah darah," kata Bobby.

Setelah korban masuk ke dalam rumah seorang warga, SH kemudian bersembunyi kamar mandi dan meninggal dunia di tempat itu.

Bobby menjelaskan, sesuai dengan keterangan tersangka, korban dianggapnya terlalu dekat dengan mantan istrinya.

Bahkan, menurut tersangka, korban adalah orang yang bertanggung jawab atas keretakan rumah tangganya sehingga akhirnya bercerai.

Bobby melanjutkan, tersangka sebenarnya sudah berniat untuk melakukan kekerasan terhadap korban dan hanya menunggu waktu yang tepat.

"Memang ada niat dari pelaku, kan memang diduga korban sudah sering dekat dengan mantan istri pelaku. Dia menunggu kesempatan dan kemarin tibalah kesempatan itu, dan ingin berniat melakukan itu. Seperti halnya pisau, tersangka selalu membawa pisau setiap dia pergi," kata Bobby.

Sementara itu, polisi tak butuh waktu lama menangkap tersangka. Di hari yang sama J ditangkap sekitar pukul 18.00 WIB di Margahayu, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Baca: Polisi Tangkap Pelaku Penusukan dengan Menggunakan Buntut Pari

Dalam pemeriksaan, Bobby melanjutkan, tersangka mengaku berencana melarikan diri ke daerah lain di Jawa Barat.

Polisi menjerat J dengan pasal pembunuhan berencana dan penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya seseorang dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com