Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Karangan Bunga Ucapan Terima Kasih untuk Jokowi di Balai Kota

Kompas.com - 10/10/2017, 09:38 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karangan bunga yang dikirim ke Balai Kota DKI Jakarta terus bertambah hingga Selasa (10/10/2017) pagi ini. Karangan bunga itu dikirim menggunakan mobil-mobil bak terbuka.

Selain ditujukan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, sejumlah karangan bunga itu juga berisi ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo.

Jokowi memang tidak bisa dilepaskan dari pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Dia adalah gubernur yang mengawali kepemimpinan di Jakarta periode 2012-2017 bersama Ahok sebagai wakilnya.

"Terima kasih kami pada Jokowi-Ahok-Djarot sudah buat Jakarta kota yang membanggakan," demikian isi karangan bunga dari GRUP E4INA.

Baca: Melepas Pemerintahan Ahok-Djarot dengan Karangan Bunga...


"Terima kasih gubernur 2012-2017, Jokowi-Ahok, Ahok-Djarot #kitagaklupa," tulis grup "Aku Cinta Indonesia" melalui karangan bunganya.

"Terima kasih Pak Jokowi-Ahok-Djarot sudah menjadi pemimpin kami di Jakarta tercinta," tulis pengirim karangan bunga berinisial PH, YB, AB.

Selain ucapan terima kasih, beberapa karangan bungan yang dikirim ke Balai Kota juga berisi pujian terhadap kepemimpinan Jokowi, Ahok, dan Djarot selama lima tahun terakhir.

"Jokowi-Ahok-Djarot, pemimpin terbaik kami telandan sepanjang masa," demikian isi karangan bunga dari pengirim The Jabekers.

"Dear... Pak Jokowi, Ahok, & Djarot, karya-karyamu selalu di hati."

Kiriman karangan bunga mulai berdatangan ke Balai Kota sejak kemarin, Senin (9/10/2017). Sejumlah karangan bunga tersebut dijajar di halaman Kompleks Balai Kota.

Warga melintas di antara karangan bunga yang ditujukan untuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/10/2017). Karangan bunga tersebut berisi ucapan terima kasih dari warga atas kepemimpinan Basuki dan Djarot selama berpasangan menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Warga melintas di antara karangan bunga yang ditujukan untuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/10/2017). Karangan bunga tersebut berisi ucapan terima kasih dari warga atas kepemimpinan Basuki dan Djarot selama berpasangan menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Baca: Ada Karangan Bunga dari Uno Family untuk Ahok-Djarot di Balai Kota

Kurang dari sepekan, kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 akan berakhir. Djarot akan melepas titelnya sebagai orang nomor satu di Jakarta pada Minggu, 15 Oktober 2017.

Berakhirnya masa jabatan Djarot menjadi penanda berakhir pula periode pemerintahan 2012-2017 yang dimulai oleh Jokowi-Ahok itu.

Selama periode 2012-2017, Jakarta dipimpin oleh tiga orang gubernur. Pertama Jokowi dengan wakilnya Ahok.

Setelah Jokowi menjadi presiden, Ahok naik menjadi gubernur DKI Jakarta dan meminta Djarot menjadi wakilnya. Saat Ahok mengundurkan diri sebagai gubernur DKI karena divonis bersalah atas kasus penodaan agama, Djarot naik menjadi gubernur pada 15 Juni 2017.

Setelah itu, pada 16 Oktober 2017, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com