Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Anies yang Serius, dan Canda Sandiaga...

Kompas.com - 17/10/2017, 08:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kini sudah resmi menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017-2022, setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, pada Selasa (16/10/2017) sore.

Usai dilantik, Anies-Sandi ke Balai Kota DKI Jakarta menemui ribuan warga yang sudah berkumpul untuk menghadiri acara syukuran rakyat.

Setelah mengikuti prosesi serah terima jabatan (sertijab), Anies-Sandi, menemui warga yang sudah berkumpul di halaman Balai Kota.

Anies-Sandi menyampaikan materi pidato yang berbeda. Materi pidato yang disampaikan Anies berisi hal yang serius seperti soal Pancasila, keadilan sosial, dan persatuan warga. Adapun Sandi mengisi pidatonya dengan canda.

(baca: Pesta Rakyat Anies-Sandi, Ribuan Makanan Gratis Ludes dalam 10 Menit)

Sandi lebih dulu menyampaikan pidatonya dengan mengucapkan permintaan maaf kepada warga apabila ada kekurangan selama acara berlangsung. Setelah itu, dia kemudian memperkenalkan istrinya, Nur Asia.

"Namanya Nur Asia Uno. Panggilannya Nur Asia. Orang Betawi asli. Doyannya majelis taklim sama makan semur....," ujar Sandi yang kemudian direspons oleh warga yang serempak menjawab "jengkol".

Melanjutkan pidatonya, Sandi mengucapkan terima kasih pada tiga gubernur yang sempat menjabat di periode selanjutnya, yakni Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, dan Djarot Saiful Hidayat.

"Mari kita ucapkan terima kasih untuk gubernur-gubernur yang sudah memberikan hal yang terbaik untuk DKI Jakarta," ujar Sandi.

Usai mengucapkan terima kasih, barulah kemudian Sandi memaparkan program-program andalannya dan menyampaikan komitmennya bersama Anies untuk menepati program-program tersebut, mulai dari penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang murah dan berkualitas, rumah dengan DP Nol Rupiah serta jaminan harga-harga kebutuhan pokok yang stabil.

"Insya Allah dengan program OK-OCE, kami akan ciptakan lapangan kerja sehingga nyari kerja di Jakarta Insya Allah gampang. Kami bantu pemerintah bukan dengan menambah beban bagi pemerintah. Tapi kami ciptakan dunia usaha sehingga ekonomi akar rumput bergerak," ujar Sandi.

Setelah menutup pidatonya, Sandi kemudian mencopot dan membagi-bagikan satu per satu atribut pakaian dinas upacara (PDU) yang dikenakannya ke sejumlah warga yang hadir. Atribut yang dicopot Sandi adalah topi, jas, dasi, lencana, papan nama, hingga sepatu.

Warga yang mendapatkan atribut dari Sandi adalah perwakilan dari sejumlah kelompok masyarakat, dari mulai ibu rumah tangga pengusaha UKM, aktivis lingkungan hidup, pengusaha produsen sepatu, penyandang disabilitas, warga korban penggusuran, hingga ketua relawan pemenangan Anies-Sandi.

"Aktivis kita ada enam di sini. Oleh karena itu panitia sudah menyiapkan selendang tapi saya ingin sesuatu yang lain daripada yang lain," ujar Sandi.

Menurut Sandi, atribut PDU sengaja dia copot dan bagikan karena dia menyebut pakaian tersebut tidak akan digunakannya lagi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com