Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPTJ Akan Uji Coba Pembatasan Truk di Tol Cikampek Arah Timur

Kompas.com - 20/10/2017, 14:47 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan membatasi jam lintas truk golongan empat dan lima, seperti kontainer dan truk gandeng, di Tol Cikampek yang mengarah ke timur atau Cikampek, Jawa Barat, pada akhir Oktober ini. 

BPTJ sebelumnya telah menguji coba pembatasan jam operasional truk golongan empat dan lima yang melintas di Tol Cikampek arah ke Jakarta sejak 16 Oktober 2017. Kedua golongan kendaraan tersebut tidak diperkenankan melintas di tol mulai pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB dari Cikampek hingga Bekasi Barat.

Setelah uji coba selama lima hari, BPTJ melakukan evaluasi dan hasilnya berdampak positif. Kecepatan kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek meningkat hingga 15 persen. Semula kecepatan kendaraan hanya 20 hingga 30 kilometer perjam, kini menjadi 50 hingga 60 kilometer perjam.

Kepala BPTJ, Bambang Prihartono mengatakan akan memberlakukan kebijakan tersebut di arah sebaliknya, yaitu dari Jakarta ke Cikampek.

"Sekarang kami mau uji coba dua arah, jadi Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Jakarta. Karena arah dari Jakarta ke Cikampek memiliki persoalan yang sama. Niat kami baik, mau bantu pekerja yang tinggal di Jakarta, tapi kerja di kawasan industri Cikarang biar datang tepat waktu," kata Bambang saat ditemui di Cikarang, Jumat (20/10/2017).

Mulai Senin depan, BPTJ akan melakukan sosialisasi pengaturan jam operasional truk dari Jakarta ke Cikampek. Sementara itu, uji coba akan diterapkan di pekan selanjutnya, sekitar akhir Oktober 2017.

"Jadi di Minggu depan kami akan lakukan sosialisasi untuk perjalanan truk dari Jakarta ke Cikampek selama satu minggu. Setelah itu baru kami terapkan uji coba pembatasan truk dua arah," kata Bambang.

Bambang menjelaskan, pengaturan secara rinci masih dibicarakan. Namun, hal yang pasti, truk golongan empat dan lima tidak boleh keluar dari kawasan sebelum pukul 09.00 WIB. Menurut dia, perlu uji coba untuk mengetahui apakah nantinya akan timbul permasalahan atau tidak.

"Kalau sistem sudah terbangun ya tidak akan ada masalah. Jadi masing-masing mengetahui kondisinya. Memang awal-awal agak kacau tapi nantinya akan menyesuaikan sendiri kok, tidak usah khawatir," kata dia.

Usai uji coba, kata Bambang, pihaknya akan membuat Peraturan Menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com