Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kasihan yang Belum Punya e-KTP, Resi Belum Laku di Semua Tempat"

Kompas.com - 23/10/2017, 13:07 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Banyak warga di Kelurahan Pondok Kopi, Jakarta Timur, datang ke kantor kelurahan sejak pagi, Senin (23/10/2017). Mayoritas warga tersebut datang untuk membuat atau mengambil KTP elektronik (e-KTP).

Warga yang ingin mengambil KTP elektronik, harus melihat daftar nama di papan pengumuman mengenai warga yang sudah dapat mengambil KTP elektroniknya.

Beberapa warga harus kecewa karena namanya tidak ada dalam daftar tersebut.

"Tadi saya lihat belum ada namanya. Tadi tanya lagi katanya belum jadi juga (KTP elektronik)," ujar seorang warga, Merry Silvia (21), saat ditemui di Kantor Kelurahan Pondok Kopi.

(baca: Akhirnya Ada Alat Cetak Belangko e-KTP di Kelurahan Pondok Kopi, tetapi...)

Merry mengaku telah melakukan perekaman dan mendapatkan resi sejak September 2016. Berulang kali dia mendatangi kantor kelurahan, namun KTP eletroniknya belum juga selesai dibuat.

"Sudah berapa kali saya balik. Saya mau ambil motor, tapi harus pakai e-KTP, sudah coba pakai resi tapi enggak bisa. Kemarin saja pas nyoblos saya enggak bisa ikutan," kata Merry.

Tidak hanya dia, KTP elektronik milik adiknya yang berusia 17 tahun pun tak kunjung selesai. Padahal KTP tersebut segera dibutuhkan untuk mendaftar ke jenjang perkuliahan.

Hal senada dikatakan Rismiwati (45), dia mengatakan KTP elektronik milik kakaknya belum dicetak padahal prosesnya sudah dijalani sejak Januari 2107.

"Saya mau ambil punya kakak saya sama punya suaminya. Saya waktu itu perekamannya enggak jauh beda waktunya, sekitar Januari. Kalau punya saya sendiri sudah keluar," kata Rismiwati.

Berbeda dengan warga lainnya, Sayadih (43), yang sudah dapay mengambil KTP elektronikya sejak mulai diproses Agustus.

"Ini saya baru ambil. Saya baru buat dari tiga bulan yang lalu. Karena saya pindahan, waktu itu enggak foto lagi. Jadi di kasih resi terus tunggunya tiga bulan," kata Sayadih.

(baca: Kemendagri Targetkan, Pengurusan E-KTP Tahun 2018 Sehari Jadi)

Dia mengatakan, selama menunggu KTP elektronik dicetak, tidak ada kepastian kapan prosesnya selesai dan tercetak. Sayadih mengaku mendapat kabar dari pihak RT bahwa KTP elektroniknya sudah selesai dicetak.

"Semoga cepat diberesin saja dan dipercepat. Kasihan yang belum punya. Karena resi yang kami punya belum tentu berlaku di semua tempat," ucap warga lainnya, Merry.

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri sudah melelang blangko KTP elektronik sebanyak 14,5 juta keping dan kini masih tersisa empat juta keping, dengan kondisi November 2017 akan kembali dilakukan lelang sebanyak 11 juta blangko.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Edison Sianturi menyatakan komitmen ketersediaan dan kesiapan cetak blangko di semua keluarahan pada pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com