Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Memastikan Tak Ada Paripurna Istimewa untuk Anies-Sandi

Kompas.com - 30/10/2017, 16:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta memastikan tidak akan menggelar sidang paripurna istimewa untuk Gubernur dan Wakil GUbernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Wakil Ketua II DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan tak digelarnya paripurna istimewa untuk Anies-Sandi disebabkan karena agendanya memiliki kesamaan dengan rapat paripurna penyampaian Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yakni pidato penyampaian visi misi.

Rapat paripurna penyampaian Perda RPJMD diketahui akan dilangsungkan dalam waktu dekat.

"Karena konteksnya sama, jadi kegiatannya cukup dilakukan sekali," kata Triwisaksana saat dihubungi, Senin (30/10/2017).

Baca juga : Dua Pekan Anies-Sandi Menjabat dan Paripurna Istimewa yang Tak Kunjung Digelar

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (keempat kiri) didampingi Wakil Gubernur Sandiaga Uno (ketiga kiri) bersama (dari kiri ke kanan) Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono, mantan Plh Gubernur DKI Jakarta Saefullah, para Wakil Ketua DPRD Triwisaksana, Ferrial Sofyan dan Abraham Lunggana berfoto bersama usai serah terima jabatan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/10). Anies Baswedan dan Sandiaga Uno resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur untuk periode 2017-2022. ANTARA FOTO / SIGID KURNIAWAN Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (keempat kiri) didampingi Wakil Gubernur Sandiaga Uno (ketiga kiri) bersama (dari kiri ke kanan) Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono, mantan Plh Gubernur DKI Jakarta Saefullah, para Wakil Ketua DPRD Triwisaksana, Ferrial Sofyan dan Abraham Lunggana berfoto bersama usai serah terima jabatan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/10). Anies Baswedan dan Sandiaga Uno resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur untuk periode 2017-2022.
Menurut Sani, sapaan Triwisaksana, tak digelarnya paripurna istimewa untuk Anies-Sandi sudah dikomunikasikan ke keduanya.

Sebagai persiapan jelang paripurna Perda RPJMD, Sani menyatakan bahwa Anies-Sandi akan segera menemui seluruh unsur pimpinan di DPRD DKI. Pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Anies-Sandi dengan Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi dalam sebuah acara di Hotel Borobudur akhir pekan lalu.

Baca juga : Paripurna Istimewa Belum Digelar, Anies Pastikan Hubungannya dengan DPRD Baik

"Nah kedua orang tokoh ini (Anies dan Prasetiyo) kan sudah harmonis. Tinggal DPRD DKI berharap gubernur melakukan silaturahmi untuk berjumpa dengan semua pimpinan dan anggota," kata Sani.

Di lingkungan DPRD DKI, sidang paripurna istimewa biasanya adalah agenda rutin yang digelar untuk momen tertentu, seperti HUT Kota Jakarta, pelantikan anggota DPRD DKI periode yang baru, dan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur periode yang baru.

Baca juga : Tak Gelar Paripurna Anies-Sandi, Ketua DPRD DKI Akan Dilaporkan ke BK

Semasa era saat gubernur dan wakil gubernur belum dilantik langsung oleh Presiden di Istana Kepresidenan, paripurna istimewa dapat dipastikan selalu digelar. Pada saat inilah, gubernur dan wakil gubernur mengucapkan sumpah jabatannya.

Namun, saat Presiden Joko Widodo mulai memerintah sejak 2014 silam, pelantikan gubernur dan wakil gubernur seluruh provinsi tak lagi digelar di DPRD masing-masing, tak terkecuali Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga : Ketua DPRD: Anies-Sandi Ketemu Saya Saja, Enggak Perlu Paripurna Istimewa

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2017).
Pada November 2014, DPRD DKI juga diketahui tak menggelar paripurna istimewa saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) resmi menjadi Gubernur. Penyebabnya karena Ahok sudah dilantik oleh Jokowi di Istana.

Sebulan kemudian, hal yang sama juga terjadi saat Djarot Saiful Hidayat resmi menjadi Wakil Gubernur. Pasalnya, saat itu Djarot sudah dilantik langsung oleh Ahok di Balai Kota.

Hal itu berbeda saat pelantikan Jokowi dan Ahok pada 2012. Saat itu, belum ada tradisi pelantikan langsung di Istana oleh Presiden.

Jokowi dan Ahok dilantik oleh Menteri Dalam Negeri dalam sebuah paripurna istimewa oleh DPRD DKI.

Kompas TV Sejumlah fraksi, termasuk pimpinan DPRD terbelah sikap untuk gelar rapat paripurna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com