Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Rapat di Era Anies-Sandi Tetap Diunggah ke YouTube

Kompas.com - 31/10/2017, 09:31 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta Dian Ekowati mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap mengunggah video rapat yang digelar di era kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Video-video yang diunggah ke YouTube Pemprov DKI Jakarta yakni video rapat pimpinan (rapim).

"Itu kan memang sudah prosedur kami. Kalau ada rapim, nanti terus di-upload. Kebijakannya kalau yang lama kan di-upload ya. Itu masih berjalan sampai sekarang," ujar Dian di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/10/2017).

Dian menjelaskan, video yang diunggah berisi rapat tentang kebijakan yang akan dijalankan. Sementara video rapat tentang wacana tertentu tidak dipublikasikan terlebih dahulu.

Menurut Dian, hal tersebut juga merupakan kebijakan yang diterapkan pada masa pemerintahan sebelumnya.

Baca juga : Kagetnya Pegawai PTSP Ditelepon Anies karena Tolak Uang Tip

"Kalau misalnya ada hal yang masih belum matang, masih baru wacana dan sebagainya, itu kan kami juga tidak bisa deliver ke publik, nanti menjadi semacam sebuah janji, padahal kan kami masih membutuhkan di dalam itu koordinasi supaya rencana ini menjadi matang," kata Dian.

Rapim pertama yang dipimpin Anies-Sandi pada 23 Oktober 2017 sudah diunggah ke akun YouTube Pemprov DKI Jakarta.

Video rapim yang dipublikasikan pada 25 Oktober 2017 itu dibagi menjadi lima bagian, yakni soal kondisi penyerapan anggaran, progres proyek underpass Mampang dan Matraman, pengintegrasian sistem IT, paparan pencapaian kinerja, dan arahan Anies-Sandi kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD).

Selain itu, video berisi kegiatan Anies dan Sandi juga turut diunggah.

Baca juga : Sandiaga Minta Video Rapat yang Diunggah ke YouTube Tak Diedit dan Jangan Pencitraan

Sandi sebelumnya ingin semua rapat di Pemprov DKI Jakarta tetap diunggah ke YouTube. Dia mengatakan hal-hal positif yang ada pada pemerintahan sebelumnya harus tetap dilanjutkan.

"Lanjutin dong yang bagus-bagus, tapi saya bilang jangan diedit, jangan pencitraan," ujar Sandi, Jumat (20/10/2017).

Adapun kebijakan mengunggah video rapat ke YouTube mulai diterapkan pada masa pemerintahan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Pengunggahan video rapat merupakan terobosan Jokowi-Ahok sebagai bagian dari transparansi kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com