JAKARTA, KOMPAS.com - JS (8), murid sekolah dasar (SD) di kawasan Jakarta Timur mengalami perundungan dari teman-temannya karena dianggap bukan pribumi. Akibat kejadian itu, JS kini minta dipindah dari sekolahnya.
"Intinya dari JS minta untuk pindah sekolah. Dia merasa tidak nyaman... maunya pindah sekolah," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan, saat dihubungi, Selasa (31/10/2017).
Hendy mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah JS terkait masalah itu. Pihak sekolah berjanji akan memperketat pengawasan agar kejadian serupa tak lagi menimpa JS dan anak lainnya.
Baca juga : Anak SD Jadi Korban Perundungan SARA di SDN di Pekayon, Pasar Rebo
Menurut Hendy, pihaknya melakukan pendekatan secara psikologis kepada para perundung JS agar tak mengulangi perbuatannya.
"Kami masih mengkaji, memberikan pemahaman pendekatan-pendekata psikologis kepada teman-temannya JS. Ini kan anak-anak SD yang masih belum tahu akibat perbuatannya," kata Hendy.
Berdasarkan cerita yang beredar di akun Facebook atas nama Bearo Zalukhu, JS sering diperlakukan kasar, secara fisik maupun verbal. JS diperlakukan seperti itu karena teman-temannya menganggap dia dari kalangan non-pribumi.
Baca juga : Anak SD Korban Perundungan di Jaktim Sempat Ditusuk Pakai Bolpoin
Menurut Bearo yang mengaku sebagai paman JS dalam ceritanya di Facebook, keponakannya menerima perlakuan seperti itu sejak kasus dugaan penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ramai diberitakan media massa. Kala itu, JS sering disamakan dengan Basuki dan teman-temannya melampiaskan kekesalan mereka dengan menonjok, bahkan mengatakan akan membunuh JS.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia sudah menerima laporan tentanh kasus itu dan akan memberikan perlindungan terhadap JS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.