Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kontraktor Dinilai Tak Mementingkan Amdal Lalin

Kompas.com - 02/11/2017, 19:42 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat Tata Kota Yayat Supriyatna menilai, analisis mengenai dampak lingkungan lalu lintas dalam sebuah proyek pembangunan yang berkaitan dengan fasilitas publik sangatlah diperlukan. Selain memperlancar jalannya proyek pembangunan, dampak pembangunan seperti kemacetan di sekitar proyek bisa diminimalisasi.

Meski demikian, menurut dia, amdal lalu  lintas masih kurang menjadi perhatian sebagian besar kontraktor. Kontraktor dinilai tidak terlalu mementingkan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu kelancaran proyek pembangunan.

"Banyak dikeluhkan pihak kepolisian terkait kurangnya koordinasi antara kontraktor dan pihak kepolisian terkait amdal ini," kata Yayat saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/11/2017).

Baca juga: Anies Akan Panggil Kontraktor 10 Proyek yang Tak Miliki Amdal Lalin

Akibatnya, kemacetan arus lalu lintas di sekitar proyek pun terjadi. "Akhirnya macet di mana-mana, kan, karena tidak adanya koordinasi dengan pihak kepolisian," katanya.

Menurut Yayat, yang selama ini terjadi adalah proyek-proyek yang dijalankan pemerintah biasanya hanya memberikan waktu yang singkat untuk membangun suatu fasilitas publik. Dampaknya, para kontraktor tidak terlalu menghiraukan permasalahan amdal.

"Proses penyusunan amdal saja bisa 2-3 bulan, sedangkan itu harus segera dieksekusi karena waktu pengerjaan yang sedikit," katanya.

Karena itu, Yayat berharap setiap proyek pembangunan terlebih dahulu harus dipastikan kesiapan amdal lalin dan penunjukan siapa yang akan menjadi penanggung jawab kelancaran proyek tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com