Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bongkar Penyelundupan Sabu yang Disembunyikan di Forklift

Kompas.com - 02/11/2017, 20:08 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membongkar penyelundupan sabu dari Taiwan ke Indonesia yang disembunyikan dalam alat berat berjenis forklift yang telah dimodifikasi.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Purwadi mengatakan, polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus itu, yakni AD (39), RH (39), dan SG (43).

"Kami sita metafetamin atau yang dikenal dengan sabu seberat 86,2 kilogram, serbuk warna oranye 41 gram, dan serbuk warna putih 58 gram," kata Purwadi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/11/2017).

Purwadi menjelaskan, pengungkapan kasus itu berawal setelah anggota Ditresnarkoba Polda Metro Jaya mendapat informasi adanya pengiriman narkoba dari Taiwan yang dibawa menggunakan kontainer. Kontainer tersebut rencananya akan dikirim dari Marunda menuju kawasan Tangerang.

"Modusnya memasukkan barang ini untuk dikirim antar negara dari Taiwan ke Indonesia dengan memasukkan ke dalam kendaraan," kata dia.

Baca juga : Buwas: Indonesia Darurat Narkoba Sejak 1971 Sampai Sekarang

Saat mengetahui ada penyelundupan narkoba di dalam kontainer, polisi tak langsung melakukan penangkapan di Marunda. Polisi menunggu hingga barang itu dikirim ke sebuah bengkel forklift di kawasan Tangerang.

"Kitami biarkan barang ini sampai ke pemiliknya dan kami penindakan pada saat barang sampai dan sudah dibuka, diturunkan, dan bodi penyimpanan sudah dibongkar tersangka, lalu kami tegakkan upaya hukum," kata Diresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan menambahkan.

Menurut Suwondo, penyelundupan sabu tersebut cukup rapi. Mesin X-Ray di pelabuhan tak bisa mengendus keberadaan barang haram itu.

"Forkliftnya dimodifikasi. Dilapisi besi dan timah. Dibungkus plastik keras dua lapis baru dibungkus pakai gemuk. Dia bikin bodi yang isinya sudah ada sabu baru dipasang (ke froklift). Dikemas dengan lapisan oli sehingga tidak terdeteksi x-ray," kata Suwondo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com