Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nenek Marsiyatim, Bertemu Anak Setelah 55 Tahun Berpisah

Kompas.com - 03/11/2017, 17:25 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Kompas TV Seorang wanita dan calon bayinya meninggal dunia sebelum dilakukan operasi kandungan di Rumah Sakit Pobundayan Kotamobagu Sulawesi Utara.

Marsiyatim sudah tidak ingat nama yayasan tersebut. Dia hanya ingat yayasan itu dihuni warga lanjut usia dan remaja.

Karena keinginannya kembali bekerja, Marsiyatim meminta pihak yayasan agar dia bisa tinggal dengan temannya di daerah Bukit Duri, Jakarta Selatan. Pihak yayasan pun mengizinkan.

Setelah itu, Marsiyatim memutuskan kembali bekerja sebagai asisten rumah tangga. Dia mencuci dan menyetrika pakaian di empat rumah secara bergantian dalam sehari dengan upah masing-masing Rp 35.000 per bulan per rumah.

Dia menjalani pekerjaan itu selama bertahun-tahun.

Kepala Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3, Marjito mengemukakan, Marsiyatim dibawa ke pantinya karena kondisinya sudah renta. Tetangga dan tokoh masyarakat setempat merasa iba pada Marsiyatim.

"Mereka berinisiatif membantu terkait administrasi agar dapat dirawat di Panti Sosial," kata Marjito.

Marsiyatim menuruti perkataan dari tokoh masyarakat untuk ikut dengan petugas demi kesembuhan kaki kirinya akibat kecelakaan kerja sebelumnya dan masih belum pulih.

"Kami terima di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Margaguna pada 29 Oktober 2015. Selama di panti, Marsiyatim sangat mandiri dalam beraktivitas," ujar Marjito.

Di panti, nasib buruk sempat menimpa Marsiyatim saat beraktivitas. Ia terjatuh dan kaki kirinya masuk selokan hingga mengganggu aktivitasnya.

"Saat itu kami rujuk ke Rumah Sakit Tarakan. Ia dirawat beberapa hari di sana," kata Marjito.

Di rumah sakit itu, Marsiyatim kerap berbincang dengan pasien lain di ruangan yang dia tempati. Kebetulan, ada seorang pasien yang memiliki saudara di Surabaya dan meminta saudaranya itu membantu mencari keberadaan anak Marsiyatim.

Hinga suatu hari, alamat anak-anak Marsiyatim berhasil didapatkan di Surabaya dan diberi tahu mengenai kondisi terkini Marsiyatim.

"Pada Kamis 2 November kemarin, anak Marsiyatim yang bernama Sukarman datang bersama dengan Pak RW juga ditemani anggota organisasi MUI ke Jakarta untuk bertemu sekaligus membawa Marsiyatim kembali ke Surabaya," ujar Marjito.

Marsiyatim akhirnya kembali berkumpul dengan keluarganya dan mendapat perawatan di Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com