JAKARTA, KOMPAS. com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan sampai saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
"Jadi namanya kasus itu ada yang cepat kami ungkap, ada juga yang lambat kami ungkap. Jadi bergantung pada alat bukti, kemudian ada juga barang bukti di lapangan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (4/11/2017).
Baca juga : Novel Disebut Tak Percaya Polisi Bisa Ungkap Penyerangnya
Argo kemudian membandingkan kasus Novel dengan kasus pembunuhan seorang mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Ari Yani Puspo Arum (22) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Contoh kasus pembunuhan di Jakarta Barat, Kebon Jeruk itu kan juga belum terungkap karena rusaknya tempat kejadian perkara (TKP)," ujarnya.
Arum ditemukan tewas dengan luka tusuk di punggung dan lehernya di kamar kosnya di Jalan H Asmat Ujung, Kompleks Kebon Jeruk, Senin (9/1/2017).
Baca juga : Menanti Tertangkapnya Pembunuh Mahasiswi Esa Unggul....
"Saksinya enggak ada, TKP-nya rusak, polisi tahu kejadian itu korbannya sudah dipindahkan ke rumah sakit," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Andi Adnan, kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2017).
Tak hanya kasus pembunuhan di Kebon Jeruk, Argo juga membandingkan proses pengungkapan kasus Novel ini dengan kasus bom yang menghantam Paris, Perancis pada tahun 2004 dan 2012.
"Yang (teror bom) di Paris itu kan juga belum terungkap. Padahal teknologi di sana kan lebih canggih daripada di sini," ujar Argo.
Baca juga : Kelompok Bersenjata Terkait Teror Paris Lakukan Serangan di Permukiman Warga
Sama halnya dengan kedua kasus tersebut, lanjut Argo, sampai saat ini polisi belum menemukan bukti dan keterangan saksi yang kuat yang mengarah pada pelaku tertentu.
"Kami berupaya untuk secepatnya (mengungkap kasus Novel). Penyidik masih bekerja, tiap minggu kami juga ada anev (analisa dan evaluasi) untuk melihat sejauh mana perkembangan kasus ini," kata dia.
Lebih dari 200 hari, namun kasus penyerangan terhadap Novel belum juga terungkap. Sebanyak 60 saksi sudah dimintai keterangan, dengan sejumlah barang bukti. Gelar perkara sudah dilakukan, terakhir Jumat lalu (3/11/2017).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.