Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Taufik: Belum Tentu Orang yang Dipinggirkan Ahok itu Tidak Baik

Kompas.com - 06/11/2017, 13:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik memuji langkah Wakil Gubernur Sandiaga Uno yang menarik Rustam Effendi menjadi staf pribadinya. Menurut Taufik, Rustam sebenarnya salah satu pegawai negeri sipil yang berkinerja bagus.

"Kan, belum tentu tidak baik orang-orang yang dulu dipinggirkan Pak Ahok," ujar Taufik di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2017).

Rustam Effendi merupakan mantan Wali Kota Jakarta Utara yang mengundurkan diri pada era mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Taufik yakin Sandiaga sudah mendapat masukan mengenai kinerja Rustam yang baik.

"Saya kenal Rustam, ya. Menurut saya bagus sebenarnya (kinerja) Rustam. (Hubungan) dengan publik juga baik, dengan masyarakat juga baik. Ketika jadi Wali Kota Jakarta Utara juga bagus," kata Taufik.

Baca juga: Wali Kota yang Mengundurkan Diri Era Ahok Diangkat Jadi Stafsus Sandi

Sandi sebelumnya mengatakan Rustam akan bertanggung jawab menangani pengaduan warga.

"Saya ingin perkenalkan Pak Rustam yang mulai Senin ini aktif mendampingi saya sebagai staf khusus yang membidangi banyak sekali pengaduan masyarakat," ujar Sandi.

Rustam Effendi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (6/11/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Rustam Effendi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (6/11/2017).
Menurut dia, Rustam merupakan orang berpengalaman karena pernah memimpin Jakarta Utara. Dia berharap Rustam dapat mempercepat penyelesaian pengaduan warga yang datang ke Balai Kota.

Baca juga: Istri Mantan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi Mengaku Dukung Sandiaga

Rustam mengundurkan diri sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada April 2016. Dia mengundurkan diri karena merasa kinerjanya masih kurang baik di mata Ahok yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Puluhan aktivis dari berbagai organisasi mendatangi kantor Wali Kota Jakarta Utara. Para aktivis tersebut datang untuk memberikan dukungan kepada Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi. Selasa (26/4/2016)Kompas.com/Robertus Belarminus Puluhan aktivis dari berbagai organisasi mendatangi kantor Wali Kota Jakarta Utara. Para aktivis tersebut datang untuk memberikan dukungan kepada Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi. Selasa (26/4/2016)
"Pak Gubernur (Ahok) menilai kinerja saya masih kurang. Nah, sebagai bawahan yang dinilai oleh atasan kinerjanya masih kurang, saya berpikir, ya, sudah saya mengundurkan diri saja," ujar Rustam, 26 April 2016.

Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi saat penertiban kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (29/2/2016).KAHFI DIRGA CAHYA/KOMPAS.COM Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi saat penertiban kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (29/2/2016).
Pengunduran diri Rustam diduga karena sakit hati atas tudingan Ahok yang menyebut dirinya bersekongkol dengan politisi Yusril Ihza Mahendra.

Baca juga: Rustam Effendi Sebut Tudingan Ahok soal Berpihak pada Yusril Sangat Menyakitkan

Belakangan, Ahok mengaku pernyataannya itu hanya sekadar gurauan karena Rustam tidak mau segera menertibkan permukiman ilegal di sepanjang kolong Tol Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com