Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Anies-Sandi Atasi Jalan Inspeksi Tanah Abang yang Jadi Lahan Prostitusi

Kompas.com - 07/11/2017, 12:48 WIB
Sherly Puspita

Penulis

Bedeng disewakan Rp 10.000

Bedeng-bedeng yang dibangun di sepanjang jalan inspeksi menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat, tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal.

Para penghuni ternyata menyewakan bedeng-bedeng tersebut sebagai tempat prostitusi.

Mereka mematok harga sewa bedeng Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per malam.

Tidak hanya harga sewa bedeng yang murah, tarif wanita penghibur di kawasan tersebut pun tergolong murah, yaitu Rp 50.000.

Selain disewakan untuk kegiatan prostitusi, ada juga penghuni yang memanfaatkannya sebagai warung minuman keras atau tempat menyimpan barang.

Prostitusi di tepi kali

Tidak hanya bangunan semipermanen yang dijadikan lokasi prostitusi, tanah sedimen sempit di pinggir aliran Kanal Barat pun turut digunakan untuk melakukan tindak asusila.

Pada malam hari, warga mendirikan tenda-tenda dari terpal di kawasan tersebut. Paginya, mereka kembali membongkar tenda-tenda tersebut karena saat ini tengah perlangsung proyek pengerukan kali oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Dedi meminta BBWSCC segera menyelesaikan pengerukan tanah sedimen di sungai tersebut. Alasannya agar warga tak lagi menggunakannya sebagai lahan prostitusi.

Baca juga: Jalan Inspeksi Tanah Abang Pernah Bersih dari Bedeng, tetapi...

Masih menurut Dedi, penertiban saja tak cukup untuk menyingkirkan prostitusi di kawasan tersebut. Menurut dia, persoalan jalan inspeksi ini baru dapat teratasi jika Pemprov memiliki program setelah penertiban dilakukan.

"Kalau soal penertiban itu sehari juga bisa selesai. Mereka sebenernya juga sudah paham kalau mereka itu salah. Namun, kalau setelah penertiban enggak ada program lanjutan, mau dikemanakan mereka, ya, mereka balik lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com