Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Camat Tanah Abang Temukan Orang Tidur di Celah Pipa Jalan Inspeksi

Kompas.com - 07/11/2017, 05:57 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com — Penertiban bangunan semipermanen atau bedeng secara besar-besaran yang dilakukan Satpol PP Kecamatan Tanah Abang pada Juli 2017 menyisakan sejumlah cerita unik. Mereka tidak hanya menemukan kekumuhan, sejumlah kisah humanis pun terekam di sana.

Kepada Kompas.com, Camat Tanah Abang Dedi Arif Darsono yang turut hadir dalam penertiban menceritakan kejadian menarik saat penertiban beberapa bulan lalu itu.

"Di Kanal Barat itu, kan, membentang pipa air besar berwarna biru. Lalu, ada sela-sela sempit antarpipanya," ujarnya, Senin (6/11/2017).

Ia mengatakan, di sela-sela antarpipa besar itu terdapat sejumlah orang yang tidur, bahkan menjadikannya tempat tinggal.

"Bayangkan saja tempat sesempit itu dijadikan tempat tinggal. Saya sampai enggak habis pikir," katanya.

Pada saat itu, petugas Satpol PP melakukan pengecekan setiap sela pipa tersebut dan menertibkan penghuni di dalamnya.

Baca juga: Jalan Inspeksi Tanah Abang Pernah Bersih dari Bedeng, tetapi...

Seorang pria ditemukan sekarat saat penertiban jalan inspeksi Tanah Abang, Juli 2017.dok Kecamatan Tanah Abang Seorang pria ditemukan sekarat saat penertiban jalan inspeksi Tanah Abang, Juli 2017.

Tidak hanya itu, ia menjumpai seorang pria tua dalam kondisi sakit parah di sebuah tenda terpal di kawasan tersebut.

"Sudah kritis, sekarat, bisa dibilang nyaris meninggal. Kami angkat dan bawa ke rumah sakit. Waktu di angkat, tidak ada keluarga yang menghampiri kami. Berarti memang dia sebatang kara," ujarnya.

Ia menambahkan, pria tua itu juga tak memiliki KTP atau identitas lainnya. "Kami duga dia berasal dari luar Jakarta," katanya.

Baca juga: Camat Tanah Abang: Disko Bongkaran di Jalan Inspeksi Ada sejak Zaman Hercules

Setelah penertiban itu, tak lama kemudian jalan inspeksi Tanah Abang kembali dipenuhi bedeng, bahkan prostitusi tumbuh subur di sana.

Menurut dia, persoalan jalan inspeksi baru dapat teratasi jika pemerintah provinsi memiliki program setelah penertiban dilakukan.

"Kalau soal penertiban itu sehari juga bisa selesai. Mereka sebenarnya juga sudah paham kalau mereka itu salah. Namun, jika setelah penertiban enggak ada program lanjutan, mau dikemanakan mereka, ya, mereka balik lagi," ujarnya.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan segera menertibkan ratusan gubuk liar di Kanal Barat Tanah Abang dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com