Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pipa Air di Tanah Abang yang Dijadikan Tempat Tinggal...

Kompas.com - 07/11/2017, 15:37 WIB
Sherly Puspita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS. com -
Di atas aliran Kanal Banjir Barat (KBB) yang menghubungkan jalan inspeksi menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat, dan Jalan KS Tubun, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, terbentang sebuah pipa saluran air berukuran besar.

Di lokasi itu, ada dua buah pipa berwarna biru yang diletakkan sejajar dan menyisakan sedikit ruang di bagian tengahnya.

Sejumlah penampang vertikal dan horisontal yang terbuat dari baja bercat senada menambah kokoh pipa saluran air tersebut.

Sekilas, tidak ada yang spesial dari pipa saluran air tersebut. Namun saat diperhatikan, ada penampakan tidak lazim di sela-sela baja penampangnya.

Tirai bambu usang menutupi bagian terbuka dari penampang baja. Kardus dan triplek bekas pun dipakai sebagai penutup.

Baca juga : Cerita Camat Tanah Abang Temukan Orang Tidur Dalam Pipa di Jalan Inspeksi

Pipa air Banjir Kanal Barat (BKB) tepatnya di jalan inspeksi menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat yang dijadikan tempat tinggal, Selasa (7/11/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Pipa air Banjir Kanal Barat (BKB) tepatnya di jalan inspeksi menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat yang dijadikan tempat tinggal, Selasa (7/11/2017).

Kompas.com
yang semula berada di jalan inspeksi menuju Tanah Abang berjalan memutar menuju Jalan KS Tubun. Di sisi itu terlihat jelas kondisi ruang-ruang penyekat yang telah menyerupai bilik-bilik hunian tersebut.

Penutup salah satu bilik terbuka sehingga menunjukkan benda-benda di dalamnya, seperti kasur tipis dengan paduan warna hijau dan kuning, dan kain berwarna merah jambu, dan plastik.

Meski demikian, tidak terlihat ada orang di dalam bilik-bilik tersebut.

"Mau cari apa neng? Kalau mau cari orangnya enggak ada jam segini. Entar maleman baru ada," ujar seorang pengemudi ojek yang kerap disapa Babe, saat kebetulan berada di sekitar lokasi, Selasa (7/11/2017).

Babe mengatakan, untuk dapat sampai ke bilik-bilik itu, penghuni harus berjalan hati-hati di atas pipa, lalu masuk bilik melalui bagian tengah pipa.

"Kalau masuk dari depan enggak bisa itu neng, bahaya juga sih. Emang nekat yang masih mau tinggal di sini," kata dia.

Penertiban warga yang tinggal di pipa air Banjir Kanal Barat (BKB) pada Juli 2017. Dok. Kecamatan Tanah Abang Penertiban warga yang tinggal di pipa air Banjir Kanal Barat (BKB) pada Juli 2017.

Lokasi tersebut sempat ditertibkan Satpol PP Kecamatan Tanah Abang pada Juli 2017.

"Di Banjir Kanal Barat itu kan membentang pipa air besar berwarna biru. Lalu ada sela-sela sempit antar-pipanya. Bayangkan saja tempat sesempit itu saja dijadikan tempat tinggal. Saya sampai enggak habis pikir," ujar Camat Tanah Abang, Dedi Arif Darsono, ketika ditemui Kompas.com, Senin (6/11/2017).

Pada saat itu, personel Satpol PP melakukan pengecekan setiap sela pipa tersebut dan menertibkan penghuni di dalamnya.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan segera menertibkan ratusan gubuk liar di Banjir Kanal Barat Tanah Abang dalam waktu dekat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com