Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna KRL Dapat Tukarkan THB dengan KMT Edisi Khusus Hari Pahlawan

Kompas.com - 11/11/2017, 18:07 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati hari pahlawan, pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek dapat menukarkan Tiket Harian Berjamin (THB) dengan tiket Kartu Multi Trip (KMT) edisi khusus Hari Pahlawan.

"Ada sebanyak 7.500 KMT edisi khusus yang PT KCI sediakan di stasiun-stasiun tertentu," ujar VP Komunikasi Perusahaan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Eva Chairunisa, Sabtu (11/11/2017).

Ia mengatakan, KMT edisi khusus tersebut tersedia di lima stasiun KRL Jabodetabek, yakni Bogor, Bekasi Timur, Tambun, Cibitung dan Cikarang.

Ia melanjutkan, normalnya tiket berlangganan KMT dijual seharga Rp 50.000 yang mencakup biaya kartu Rp 20.000 dan saldo Rp 30.000.

"Namun khusus KMT edisi terbatas yang bertemakan pahlawan nasional dapat dimiliki pengguna dengan cara menukarkan Tiket Harian Berjaminan (THB) yang digunakan pada hari yang sama di loket kelima stasiun yang dipilih menjadi lokasi acara," kata dia.

Baca juga : Hari Pahlawan, Lagu Mengheningkan Cipta Diputar di Seluruh Stasiun dan KRL

Eva mengatakan, pengguna KRL dapat menukar jaminan THB sebesar Rp 10.000 dengan KMT edisi khusus tersebut selama persediaan masih ada.

"Selain untuk memperingati hari pahlawan, penukaran THB ke KMT edisi khusus ini dilakukan untuk meningkatkan penggunaan KMT di lima stasiun tersebut, khususnya pada hari libur," tuturnya.

Penukaran THB dengan KMT edisi khusus tersebut dimulai hari ini hingga esok, Minggu (12/11/2017).

Baca juga : Gangguan Persinyalan di Stasiun Gambir, 5 Rangkaian KRL Tertahan

Menurutnya, empat stasiun baru dipilih untuk melayani penukaran THB dengan tujuan meningkatkan ketertarikan masyarakat melakukan perjalanan dengan menggunakan KMT.

Kompas TV Kemudahan transportasi selayaknya disikapi pemerintah untuk mengembangkan fasilitas lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com