Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Beringin yang Tumbang di Rumah Seniman Setiawan Djody Diperkirakan Berusia 30 Tahun

Kompas.com - 14/11/2017, 16:51 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com - Pohon beringin tumbang di pekarangan rumah seniman sekaligus pengusaha Salahuddin Setiawan Djody Nur Hadiningrat atau lebih dikenal sebagai Setiawan Djody, Senin (13/11/2017).

Pohon berdiameter 2 meter tersebut tumbang saat hujan deras disertai angin kencang menguyur rumahnya yang beralamat di Jalan Kemanggisan Raya no. 3, RT 11/RW 5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Pohon besar tersebut mengenai tempat parkir mobil milik Djoni dan menimpa sebuah mobil Fortuner. Beruntung tidak ada kerusakan berarti akibat robohnya pohon yang diperkirakan berusia 30 tahun tersebut.

"Kami taksir pohon ini telah berusia 30 tahun," ujar Staf Sudin Kehutanan Jakarta Barat, Sariman.

Meski demikian, hingga hari ini, Selasa (14/11/2017) proses pembersihan pohon tersebut belum selesai dilakukan.

Pantauan Kompas.com, sejumlah petugas dari Suku Dinas Kehutanan Jakarta Barat masih melakukan pemotongan dan pengangkutan batang pohon.

Baca juga : Hujan Deras Akibatkan Sejumlah Pohon Tumbang dan Reklame Roboh

"Kemarin itu anginnya kencang banget, saya langsung telpon Polsek Kebon Jeruk. Dari Polsek dimintakan bantuan Sudin Kehutanan dan langsung membantu pemotongan pohon," ujar penjaga rumah Djodi, Maryono ketika ditemui, Selasa.

Pohon beringin berusia 30 tahun di pekarangan rumah seniman sekaligus pengusaha Salahuddin Setiawan Djodi Nur Hadiningrat atau lebih dikenal sebagai Setiawan Djodi tumbang. Hingga hari ini, Selasa (14/11/2017) pemotongan pohon masih dilakukan. Kompas.com/Sherly Puspita Pohon beringin berusia 30 tahun di pekarangan rumah seniman sekaligus pengusaha Salahuddin Setiawan Djodi Nur Hadiningrat atau lebih dikenal sebagai Setiawan Djodi tumbang. Hingga hari ini, Selasa (14/11/2017) pemotongan pohon masih dilakukan.

Pernah timpa restoran Pizza Hut

Menurut Maryono, bukan kali pertama pohon besar tersebut roboh. Beberapa tahun yang lalu, pohon tersebut juga pernah menimpa Restoran Pizza Hut yang berada tepat di sebelah rumah Djoni.

"Dulu pernah nimpa Pizza Hut. Dulu akhirnya dipangkas dahan yang mengarah ke Pizza Hut," sebut Maryono.

Menurutnya, pemangkasan pohon tersebut jarang dilakukan. "Kami pernah minta tolong Sudin Kehutanan bantu pangkas tapi sudah lama banget itu," lanjutnya.

Baca juga : Anies Instruksikan Wali Kota dan Camat Cepat Atasi Pohon Tumbang

Tak hanya pohon berusia 30 tahun ini. Rumah besar milik Djoni tampak rimbun dipenuhi pepohonan.

"Di dalam rumah itu juga banyak pohon besar. Tapi belum pernah tumbang. Baru yang di depan ini yang sering bermasalah," tutur Maryono.

Sejumlah pohon di wilayah Jakarta Barat tumbang akibat cuaca ekstrem yang melanda Jakarta beberapa waktu belakangan ini.

Kasudin Kehutanan Jakarta Barat, Arus Firmansyah mengatakan, tumbangnya pohon diduga disebabkan karena dahan pohon yang terlalu rimbun. Ia mengatakan pihaknya mengalami sejumlah kendala teknis, salah satunya kekurangan tenaga ahli pemangkasan pohon.

Kompas TV Hujan deras yang mengguyur beberapa kawasan di Jakarta menyebabkan beberapa pohon tumbang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com