JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan penataan sungai di Jakarta berjalan natural.
Dia menjelaskan, proses natural yang dimaksud yakni bukan sekadar mempercepat aliran air, tetapi ada penataan ekosistem di dalamnya melalui naturalisasi sungai.
"Kita ingin pastikan bahwa proses penataan sungai itu bisa berjalan secara natural," ujar Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (16/11/2017).
Anies menjelaskan, dia ingin air hujan yang turun tidak dialirkan ke laut, tetapi masuk ke dalam tanah. Namun, untuk merealisasikan naturalisasi sungai itu membutuhkan waktu.
"Dalam jangka panjang, kita ingin pastikan bahwa air-air, terutama air hujan di Jakarta, itu bisa kita alirkan ke dalam tanah. Program itu diperlukan effort," kata dia.
Baca juga : Forum Kampung Kota Minta Anies Tak Lanjutkan Betonisasi Sungai
Dalam jangka pendek, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan pengerukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
"Kita akan memastikan bahwa tidak ada hambatan dan semua saluran-saluran air yang ada kita instruksikan kepada semua petugas untuk membersihkannya, memastikan itu tidak ada hambatan," ucap Anies.
Baca juga : Kami Harap Warga Bantu Pasukan Oranye Jaga Sungai Tetap Bersih
Intensitas hujan di Jakarta mulai meningkat pada bulan-bulan penghujung tahun ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim hujan di Jakarta dan sekitarnya terjadi pada Desember 2017 hingga Januari 2018. Potensi banjir selalu ada setiap tahunnya, sesuai intensitas hujan.