Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Kecelakaan, Seorang Pria Bopong Pria Diduga Setya Novanto

Kompas.com - 16/11/2017, 22:12 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu saksi mata yang enggan disebutkan namanya mengatakan, mobil merek Toyota Fortuner berwarna hitam yang diduga membawa Ketua DPR RI Setya Novanto melaju kencang dari arah Jalan Permata Berlian menuju arah Permata Hijau sebelum akhirnya menabrak sebuah tiang listrik, Kamis (16/11/2017).

Kejadian itu diperkirakan pukul 18.35 WIB. Saksi tersebut mengatakan, mobil Fortuner hitam sempat menyerempet pohon dan akhirnya menabrak tiang listrik.


Sesaat setelah tabrakan, seorang laki-laki keluar dari pintu sebelah kanan, dan berbalik menuju arah pintu sebelah kiri. Laki-laki tersebut kemudian membopong seorang laki-laki mengenakan kemeja berwarna putih dan celana hitam yang diduga Setya Novanto ke sebuah mobil sedan berwarna hitam yang ada di depannya.

Posisi saksi dengan pria yang diduga Setya Novanto berjarak sekitar 3 meter.

Baca juga : Kondisi Terkini TKP Kecelakaan Mobil yang Diduga Ditumpangi Setya Novanto

Tiang yang ditabrak mobil yang diduga ditumpangi Ketua DPR RI Setya Novanto, Kamis (16/11/2017).KOMPAS.com/David Oliver Purba Tiang yang ditabrak mobil yang diduga ditumpangi Ketua DPR RI Setya Novanto, Kamis (16/11/2017).
Laki-laki yang sebelumnya membopong pria yang diduga Setnov itu sempat meminta bantuan warga sekitar yang hanya melihat kejadian itu.

"Saya diminta tolong, warga yang lain juga. Tapi semuanya diam saja. Dia bopong Setya Novanto ke mobil sedan yang jaraknya 10 meter di depan," kata saksi tersebut.

Mobil Fortuner yang dikendarai cukup lama berada di lokasi kejadian, sebelum akhirnya diderek oleh mobil derek. Adapun mobil tersebut mengalami ringsek ringan di bagian depan mobil.

Baca juga : Saut Sebut Membawa Setya Novanto ke KPK Hanya soal Waktu

Sebelumnya, Fredrich Yunadi, pengacara Ketua DPR Setya Novanto, mengatakan, kliennya mengalami kecelakaan yang sangat parah.

"Beliau mengalami kecelakaan yang sangat parah," ucap Fredrich di Rumah Sakit Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis malam.

Fredrich mengaku mendapat informasi kecelakaan tersebut dari ajudan Novanto. Ia tidak tahu persis lokasi kecelakaan.

Kompas TV Berikut pernyataan pengacara terkait kondisi terakhir Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com