Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Sandiaga Terkait Masuknya Dana Investasi Asing ke DKI

Kompas.com - 19/11/2017, 14:18 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan, penyediaan banyak lapangan pekerjaan jadi alasan di balik target investasi asing Rp 1.000 triliun dalam lima tahun ke depan.

"Kita harap investasi ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas, lapangan kerja baru karena kita melihat ada perlambatan ekonomi. Kita khawatir ada PHK massal dan khawatir anak-anak muda kita tidak dapat pekerjaan," kata Sandiaga selepas membuka turnamen futsal "Gema Sadhana Cup" di Elang Futsal, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (19/11/2017).

Pada 2018 mendatang, Sandi mengharapkan para investor asing dari Dubai bisa berinvestasi sebesar Rp 100 triliun.

Target tersebut diakui Sandi juga datang dari beberapa investor yang hadir di hadir di ICB global Investment Forum.

"Kita punya target 2018 itu seratus triliun rupiah. Saya berharap setiap tahunnya bisa dobel, misal tiap tahun ada kenaikan 50 sampai 100 persen, nah ini bisa sampai seribu triliun, kalau misal pertahunnya dua ratu triliun bisa tercapai itu, apalagi ada TOD yang investasinya besar-besaran," kata dia.

Adapun investasi Rp 100 triliun tersebut, kata Sandiaga, dalam bidang padat karya yang mampu menciptakan banyak lapangan pekerjaan.

Salah satunya adalah sektor pariwisata. Menurut Sandi, sektor tersebut bisa memberikan lapangan pekerjaan yang berkualitas dengan upah bagi pekerjanya dalam jumlah cukup baik.

Para investor asing pun diberikan kesempatan guna berinvestasi di tempat pariwisata DKI Jakarta, salah satunya Kepulauan Seribu.

"Selain Kepulauan Seribu, investor asing juga tertarim sekali pada revitalisasi Kota Tua. Mereka juga tertarik di bidang infrastruktur dan transportasi dan yang saya juga surprise adalah bidang retail, retail itu menarik sekali oleh para investor," ujar Sandi.

Kompas TV Bursa Efek Indonesia masih berusaha memperkuat basis investor domestik di pasar modal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com