JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka, Sandyawan Sumardi, mengatakan pihaknya akan membangun rumah singgah sementara atau shelter untuk warga korban gusuran normalisasi sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta Selatan.
"Sekarang ini kami sedang mencoba untuk membangun shelter-shelter untuk tempat warga tinggal sementara," kata Sandyawan kepada Kompas.com, Senin (20/11/2017).
Menurut Sandyawan, pembangunan shelter segera dilakukan mengingat banyak warga yang sudah menderita karena harus menanggung biaya sewa kontrakan.
"Akibat gusuran itu bukan hanya mereka kehilangan tempat tinggal, tapi juga mata pencaharian, dampaknya untuk bayar kontrakan saja sampai setengah mati," ujar Sandyawan.
Sandyawan mengatakan, dalam pertemuan dengan Gubernur DKI pada pekan ini, pembangunan shelter akan menjadi salah satu topik pembicaraan selain rencana Kampung Susun.
Baca juga : Warga Bukit Duri Kembali Akan Temui Anies-Sandi Bahas Kampung Susun
Untuk lokasi shelter, Sandawan mengajukkan beberapa ruas lahan kosong di pinggiran kaki yang memang seharusnya tidak kena gusuran.
"Sedikit yang akan disepakati mungkin membangun shelter dulu untuk sementara. Kita manfaatkan lahan di pinggiran kali dan jalan yang sudah dibeton yang memang harusnya itu tidak kena gusuran," kata Sandyawan.
"Karena permanen, kami mengusulkan modelnya knock down seperti lego jadi bisa bongkar pasang. Dalam pembangunan kami minta warga dilibatkan dan harapannya selesai dan siap huni sebelum akhir tahun 2017," kata Sandyawan.