Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Aktivitas di Terminal Bayangan yang Bikin Sudinhub Jakbar Kewalahan

Kompas.com - 25/11/2017, 07:06 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melarang keberadaan terminal bayangan di seluruh kawasan Ibu Kota.

Pembelian tiket bus hingga penjemputan penumpang harus dilakukan di terminal bus resmi yang telah disediakan. Kegiatan ini tak boleh dilakukan di sembarang tempat, apalagi di tepi jalan.

Meski demikian, praktik jual beli tiket hingga penjemputan penumpang di luar terminal masih terjadi di sejumlah lokasi.

Salah satu lokasi yang menjadi terminal bayangan adalah di sepanjang trotoar di Jalan Latumenten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Tepatnya di dekat gerbang Tol Jelambar 2.

Jumat (24/11/2017) petang, Kompas.com menyambangi kawasan tersebut.

Pada Selasa (12/9/2017) lalu, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat sempat melakukan razia terminal bayangan di lokasi tersebut. Saat itu sebanyak empat bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) diamankan. Petugas Sudinhub Jakbar kemudian melakukan penjagaan.

Baca juga : Cegah Adanya Terminal Bayangan, Jalan Latumenten Dijaga Petugas

Namun, pada Jumat malam praktik jual beli tiket hingga penjemputan penumpang yang tak resmi tersebut masih berlangsung. Malam itu, sejumlah buas AKAP dari PO (perusahaan otobus) Dedy Jaya dan PO Dewi Sri berjajar di tepi Jalan Raya Latumenten.

Beberapa meja digunakan untuk transaksi jual beli tiket. Sejumlah agen tiket menjaga lapak penjualan tiketnya yayang didirikan di atas trotoar.

Penjaga loket penjualan tiket dari PO Dedy Jaya bernama Udin menjelaskan, bus-bus AKAP dari terminal bayangan tersebut hanya melayani rute Jakarta menuju Pekalongan, Tegal, Semarang dan Pemalang dengan kisaran harga tiket antara Rp 80.000 hingga Rp 90.000.

"Nanti dari sini langsung masuk tol neng, busnya ber-AC. Tiketnya bisa langsung beli sekarang, langsung berangkat deh. Kalau mau ke Solo bisa transit Pekalongan atau Semarang. Udah banyak bus sambungan di sana," ujar Dedy saat ditemui.

Baca juga : Jadikan Jalan sebagai Terminal Bayangan, 5 Bus AKAP Dikandangkan

Ia melanjutkan, pembelian tiket di terminal bayangan tersebut dapat dilakukan mulai pukul 16.00 hingga 23.00 WIB.

"Tapi busnya datang sekitar jam 18.00 WIB ya, Neng. Kami baru boleh parkir di sini habis Maghrib soalnya. Tapi beli tiket jam 16.00 sudah bisa kok. Setiap hari buka," tuturnya.

Pantauan Kompas.com, teras-teras pot permanen di kawasan tersebut digunakan sebagai kursi tunggu penumpang. Sejumlah pedagang meletakkan gerobaknya di atas trotoar, sehingga sembari menunggu bus, para calon penumpang dapat menikmati santap malam mereka.

Tak hanya itu, parkir liar di bahu jalan hingga penjual asongan turut memadati lokasi tersebut. Alhasil, trotoar di Jalan Raya Latumenten ini bertransformasi bak sebuah terminal bus.

Sudinhub kewalahan

Kepala Suku Dinas Perhubungan (Kasudinhub) Jakarta Barat Anggiat Banjar Nahor mengaku kewalahan menertibkan terminal bayangan tersebut. Meski penertiban berulang kali dilakukan, namun aktivitas terminal bayangan tak juga berhasil diatasi.

"Mereka itu sebetulnya udah jadi TO (target operasi) kami. Jadi mereka itu mensiasati kami, coba tuh pinter enggak tuh," ujar Anggiat saat dihubungi.

Sudinhub Jakbar kerap melakukan penyisiran di kawasan tersebut.

"Tapi anggota kami ya cuma bisa melakukan penyisiran sampai jam 21.00 WIB untuk wilayah Jakbar, mereka (terminal bayangan) keluarnya malam padahal," katanya.

Baca juga : Musim Mudik Lebaran, Terminal Bayangan Akan Ditertibkan

Terminal bayangan di Jalan Latumenten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (24/11/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Terminal bayangan di Jalan Latumenten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (24/11/2017).
Ia tak habis pikir mengapa terminal bayangan semacam ini terus muncul, padahal penertiban kerap dilakukan.

"Kayaknya masih ada pelintir-pelintir di sini itu. Ada yang bermain, tapi kami enggak tahu siapa itu," ucap Anggiat.

Pekan depan, lanjut dia, akan ada peluncuran program "Kawasan Cipta Lancar". Salah satu kegiatannya adalah pemberantasan terminal bayangan.

Baca juga : Dishub DKI Diberi Waktu Sebulan untuk Tertibkan Terminal Bayangan

Ia berharap, penertiban terminal bayangan dapat dilakukan oleh seluruh stakeholder terkait, bukan hanya Sudinhub Jakbar saja.

"Kami juga minta bantuan kepolisian untuk pengawasannya. Lalu juga Satpol PP yang tupoksinya memang menertibkan trotoar, itu kan trotoar yang dipakai (berjualan tiket)," kata Anggiat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com