JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melarang keberadaan terminal bayangan di seluruh kawasan Ibu Kota.
Pembelian tiket bus hingga penjemputan penumpang harus dilakukan di terminal bus resmi yang telah disediakan. Kegiatan ini tak boleh dilakukan di sembarang tempat, apalagi di tepi jalan.
Meski demikian, praktik jual beli tiket hingga penjemputan penumpang di luar terminal masih terjadi di sejumlah lokasi.
Salah satu lokasi yang menjadi terminal bayangan adalah di sepanjang trotoar di Jalan Latumenten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Tepatnya di dekat gerbang Tol Jelambar 2.
Jumat (24/11/2017) petang, Kompas.com menyambangi kawasan tersebut.
Pada Selasa (12/9/2017) lalu, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat sempat melakukan razia terminal bayangan di lokasi tersebut. Saat itu sebanyak empat bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) diamankan. Petugas Sudinhub Jakbar kemudian melakukan penjagaan.
Baca juga : Cegah Adanya Terminal Bayangan, Jalan Latumenten Dijaga Petugas
Namun, pada Jumat malam praktik jual beli tiket hingga penjemputan penumpang yang tak resmi tersebut masih berlangsung. Malam itu, sejumlah buas AKAP dari PO (perusahaan otobus) Dedy Jaya dan PO Dewi Sri berjajar di tepi Jalan Raya Latumenten.
Beberapa meja digunakan untuk transaksi jual beli tiket. Sejumlah agen tiket menjaga lapak penjualan tiketnya yayang didirikan di atas trotoar.
Penjaga loket penjualan tiket dari PO Dedy Jaya bernama Udin menjelaskan, bus-bus AKAP dari terminal bayangan tersebut hanya melayani rute Jakarta menuju Pekalongan, Tegal, Semarang dan Pemalang dengan kisaran harga tiket antara Rp 80.000 hingga Rp 90.000.
"Nanti dari sini langsung masuk tol neng, busnya ber-AC. Tiketnya bisa langsung beli sekarang, langsung berangkat deh. Kalau mau ke Solo bisa transit Pekalongan atau Semarang. Udah banyak bus sambungan di sana," ujar Dedy saat ditemui.
Baca juga : Jadikan Jalan sebagai Terminal Bayangan, 5 Bus AKAP Dikandangkan
Ia melanjutkan, pembelian tiket di terminal bayangan tersebut dapat dilakukan mulai pukul 16.00 hingga 23.00 WIB.
"Tapi busnya datang sekitar jam 18.00 WIB ya, Neng. Kami baru boleh parkir di sini habis Maghrib soalnya. Tapi beli tiket jam 16.00 sudah bisa kok. Setiap hari buka," tuturnya.
Pantauan Kompas.com, teras-teras pot permanen di kawasan tersebut digunakan sebagai kursi tunggu penumpang. Sejumlah pedagang meletakkan gerobaknya di atas trotoar, sehingga sembari menunggu bus, para calon penumpang dapat menikmati santap malam mereka.
Tak hanya itu, parkir liar di bahu jalan hingga penjual asongan turut memadati lokasi tersebut. Alhasil, trotoar di Jalan Raya Latumenten ini bertransformasi bak sebuah terminal bus.
Sudinhub kewalahan
Kepala Suku Dinas Perhubungan (Kasudinhub) Jakarta Barat Anggiat Banjar Nahor mengaku kewalahan menertibkan terminal bayangan tersebut. Meski penertiban berulang kali dilakukan, namun aktivitas terminal bayangan tak juga berhasil diatasi.
"Mereka itu sebetulnya udah jadi TO (target operasi) kami. Jadi mereka itu mensiasati kami, coba tuh pinter enggak tuh," ujar Anggiat saat dihubungi.
Sudinhub Jakbar kerap melakukan penyisiran di kawasan tersebut.
"Tapi anggota kami ya cuma bisa melakukan penyisiran sampai jam 21.00 WIB untuk wilayah Jakbar, mereka (terminal bayangan) keluarnya malam padahal," katanya.
Baca juga : Musim Mudik Lebaran, Terminal Bayangan Akan Ditertibkan
"Kayaknya masih ada pelintir-pelintir di sini itu. Ada yang bermain, tapi kami enggak tahu siapa itu," ucap Anggiat.
Pekan depan, lanjut dia, akan ada peluncuran program "Kawasan Cipta Lancar". Salah satu kegiatannya adalah pemberantasan terminal bayangan.
Baca juga : Dishub DKI Diberi Waktu Sebulan untuk Tertibkan Terminal Bayangan
Ia berharap, penertiban terminal bayangan dapat dilakukan oleh seluruh stakeholder terkait, bukan hanya Sudinhub Jakbar saja.
"Kami juga minta bantuan kepolisian untuk pengawasannya. Lalu juga Satpol PP yang tupoksinya memang menertibkan trotoar, itu kan trotoar yang dipakai (berjualan tiket)," kata Anggiat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.