Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Hibah, Anggota LMK Mengeluh kepada Anies

Kompas.com - 05/12/2017, 19:33 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) di Jakarta Pusat menyuarakan keluhan mereka yang tak lagi mendapat hibah untuk Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Keluhan itu disampaikan dalam agenda kunjungan kerja gubernur dan wakil gubernur pada Selasa (5/12/2017).

"Keluhan bagi kami bahwa dana PPMK (untuk LMK) ini ke depannya kok semakin surut," ujar Anggota LMK Kelurahan Menteng Nyai Fatimah.

Menurut dia, LMK membutuhkan dana tersebut. Salah satunya untuk membersihkan gorong-gorong. Karena dana PPMK tidak turun, keributan pun sempat terjadi di antara warga, karena gorong-gorong tak juga diperbaiki.

Anggota LMK Kelurahan Gunung Sahari Utara, Budi Sofyan, juga menyatakan hal serupa. Dia mengeluhkan dicoretnya dana hibah untuk LMK pada APBD DKI 2018. Padahal, kata Budi, LMK merupakan mitra kelurahan yang didirikan berdasarkan surat keputusan gubernur.

Baca juga : Tak Ada Dana Hibah untuk LMK, DPRD Tuntut Diberikan Lagi

"Rp 34 miliar yang sudah dianggarkan dan ada SK gubernurnya sejak awal 2017 bisa batal di R-APBD, tidak ada anggaran untuk LMK," kata Budi.

"Saya harap ada perhatian dari Bapak Gubernur agar bisa mengalokasikan dana PPMK tersebut. Kalau enggak ada, bagaimana kami bisa membangun daerah masing-masing," tambah dia.

Baca juga : Tak Ada Dana Hibah untuk LMK pada RAPBD 2018

Adapun Pemprov DKI Jakarta tidak menganggarkan dana hibah untuk PPMK pada APBD DKI 2018. Akibatnya, LMK tidak mendapat dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (PPPPKB) DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan, hal itu terjadi karena ada rekomendasi dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Kenapa dana PPMK tidak dicairkan, karena ada rekomendasi dari BPKP yang audit dana hibah. Temuannya secara tertulis, antara lain adanya tumpang tindih antara yang dikerjakan PPMK dengan dinas terkait," kata Dien dalam rapat Banggar, (28/11/2017).

Kompas TV APBD DKI Jakarta 2018 sudah disahkan. Namun banyak catatan yang disampaikan anggota DPRD DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com