Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduk Cincin, Potensi Tempat Rekreasi Baru yang Menarik di Jakarta

Kompas.com - 10/12/2017, 10:24 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi masyarakat di kawasan Jakarta Utara, Waduk Sunter sudah dikenal sebagai tempat rekreasi murah meriah. Namun ada satu lagi waduk yang juga menyimpan potensi wahana rekreasi yang menarik untuk keluarga.

Waduk Cincin di wilayah Kelurahan Papanggo namanya. Waduk ini belakangan menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi warga baik di sekitar Kelurahan Papanggo maupun wilayah Jakarta Utara.

Waduk yang berdekatan dengan proyek Taman BMW ini dua minggu belakangan diserbu warga yang ingin menikmati sensasi berdiri di atas danau. Ini berkat keberadaan palka ADP yang diletakkan petugas dinas kebersihan di atas Waduk Cincin.

"Biasanya ramai pagi dan sore. Sekarang jumlahnya (palka ADP) sudah berkurang beberapa waktu lalu banyak, kemarin sudah diberikan ke beberapa wilayah yang membutuhkan," ucap Sagiyo (46), petugas kebersihan Kecamatan Tanjung Priok, yang ditemui di waduk Cincin, Minggu (10/12/2017).

Palka ADP atau biasanya disebut palka adalah media apung yang terbuat dari plastik dengan warna merah atau oranye. Biasanya berbentuk kotak-kotak dengan ukuran 30x30 cm dengan sisinya memiliki pengait seperti puzzle sehingga bisa disambungkan satu dengan yang lain dan membentuk bidang yang lebih luas.

Palka biasanya digunakan sebagai dermaga apung untuk kondisi darurat, tempat sempit serta dimanfaatkan petugas dinas kebersihan untuk mengambil sampah di sekitar waduk.

(Baca juga: Dari Era Jokowi Jadi Gubernur hingga Kini, Waduk Rawa Lindung Belum Juga Cantik)

Dari pantauan Kompas.com, beberapa warga sengaja menyempatkan diri untuk berhenti melihat aktivitas petugas kebersihan. Sebagian ada yang memberanikan diri untuk menyeberang ke palka ADP untuk berfoto ria.

Kegiatan lainnya yang juga dilakukan di sekitaran waduk adalah memancing, membaca, dan sekedar duduk bercengkrama sambil menikmati udara dan pemandangan waduk. Secara keseluruhan, banyak sudut yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan foto menarik bagi kebutuhan media sosial di sini.

Tri (30), salah satu warga Papanggo yang datang bersama dua orang anaknya ingin melihat floating deck yang banyak diperbincangkan orang. Ia pun sempat membawa kedua anaknya ke atas palka ADP untuk berfoto bersama.

"Saya sengaja ke mari di pagi hari untuk berekreasi bersama keluarga. Jaraknya dekat dan juga kondisi waduk sudah bersih sekarang," ucap Tri.

Tri mengingat kondisi waduk satu-dua tahun lalu yang dipenuhi tanaman enceng gondok. Ketika UPK Kebersihan terbentuk, kondisi waduk semakin membaik meski masih ada sampah buangan yang terkumpul.

"Dulu boro-boro mau ke sini lihat. Banyak enceng gondoknya. Sekarang sudah bersih, jadi punya tempat refreshing yang dekat rumah, tidak harus ke waduk Sunter lagi," ucap Tri.

Kondisi ini mengingatkan pada tantangan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti yang beberapa waktu lalu meminta Gubernur DKi Jakarta Anies Baswedan untuk menata waduk Sunter. Waduk Cincin bisa menyusul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com