Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengembangkan Biopori di Kembangan dan Cililitan

Kompas.com - 21/12/2017, 18:13 WIB


JAKARTA, Kompas.com  - PT.  Asuransi Jiwasraya (Persero) fasilitasi RPTRA Kelurahan Cililitan Jakarta Timur dan RPTRA Kembangan Utara melakukan studi pengelolaan bank sampah dan pembuatan lubang biopori (LBR) di Rumah SOPAN, Bekasi, Jawa Barat.

Program Bank Sampah yang dijalankan Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur berdampak pada miniminya keberadaan sampah di wilayah Cililitan. Demikian diungkapkan Sekretaris Kelurahan Cililitan Cecep Umbara dalam studi lapangan di rumah Sopan Jatimakmur Pondok Gede Kota Bekasi, Rabu (20/12/2017).

Menurut Umbara, saat ini justru pihaknya merasa kesulitan menemukan sampah di wilayahnya karena sampah tersebut sudah dimanfaatkan secara ekonomis oleh masyarakat setempat dalam bentuk Bank Sampah.

Selain upaya mengurangi dampak negatif akibat sampah, kini kelurahan Cililitan tengah menjalankan program Biopori dan pengolahan sampah menjadi kompos yang difasilitasi oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bekerjasama dengan Rumah SOPAN.

Program Biopori ini bertujuan untuk memanfaatkan curahan air hujan agar tidak terbuang sia-sia dan bisa terserap kebdalam tanah sebagai cadangan air minum bagi warga setempat. Begitupun dengan sampah yang ada bisa dimanfaatkan sebagai kompos setelah diolah melalui proses yang sederhana.

Dalam Studi di Rumah Sopan ini, Umbara bersama puluhan warga Cililitan lainnya menyaksikan bagaimana proses pembuatan Biopori dan pengolahan sampah menjadi Kompos yang baik.

“Kami berharap, warga juga bisa memanfaatkan sampah dengan mengolahnya menjadi kompos sehingga bisa dipergunakan untuk kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman,” jelas Umbara.

Sebagai informasi, RPTRA Cililitan yang berada di Kelurahan Cililitan Jakarta Timur mendapatkan pelatihan pembuatan lubang resapan biopori (LBR) dari PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dan pembuatan lubang resapan biopori sebanyak 500 LBR yang tersebar di beberapa titik.

Selain kelurahan Cililitan, dalam studi di Rumah SOPAN juga diikuti oleh kelompok kader PKK dan PPSU Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat. Selain RPTRA Cililitan, RPTRA Kembangan Utara juga telah mendapatkan pelatihan pembuatan lubang resapan biopori dari PT. Asuransi Jiwasraya.(Persero) sebanyak 500 LBR yang tersebar di beberapa titik yang sering terjadi genangan ketika hujan.

Penggagas Rumah Sopan Dr. Sony Teguh menjelaskan bentuk kerjasama nyata dari masyarakat untuk mengurangi dampak negatif sampah salah satunya dengan memanfaatkan sampah itu sendiri menjadi barang bernilai ekonomis.

“Sampah terlebih dahulu dipisahkan antara organik dan non organik, kemudian masing-masih diolah. Sampah organik bisa diolah menjadi Kompos sedangkan non organik seperti plastik dan botol bisa dijual,” jelas Sony yang mengaku menggagas Rumah Sopan bersama musisi Kondang Iwan Fals.

Begitu juga dengan curahan air hujan yang acapkali menyebabkan banjir, salah satu solusi mengurangi banjir dengan banyaknya lubang-lubang biopori maka air tersebut langsung terserap ke dalam tanah.

“Makin banyaknya lubang biopori di lingkungan warga maka potensi banjir semakin berkurang, air hujan jangan lari kemana-mana, sebaiknya langsung terserap di halaman masing-masing warga dengan memperbanyak lubang Biopori,” jelas Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com