Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berisik Setiap Malam, Geng Motor di Depok Pernah Disiram Warga

Kompas.com - 26/12/2017, 16:27 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Beberapa warga mengeluhkan aktivitas geng motor di kontrakan berukuran 4 meter persegi di RT 006 RW 009 Jalan Pitara Raya, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, Depok.

Nita seorang pemilik rumah yang tepat berada di samping kontrakan tersebut kerap mendengar suara bising dari dalam kontrakan.

"Setiap malem berisik, nyanyi-nyanyi, terus motor mondar-mandir," kata Nita kepada Kompas.com di Depok, Selasa (26/12/2017).

Bahkan Nita mengaku pernah menyiram para anggota geng motor itu dari lantai 2 rumahnya karena terganggu dengan suara berisik dari kontrakan tersebut.

"Pernah saya siram dari atas, tapi tetap saja enggak berhenti nyanyi-nyanyi," ucap Nita.

Baca juga : Geng Motor di Depok Menyasar Toko Kelontong hingga Tukang Nasi Goreng

Nita sebelumnya tak mengetahui bahwa mereka adalah geng motor.

"Kalau tahu geng motor sudah diusir, banyak warga yang terganggu," tutur Nita.

Windi yang juga tinggal di dekat kontrakan tersebut mengaku kerap melihat laki-laki dan perempuan berboncengan motor masuk ke dalam kontrakan tersebut.

"Cewek, cowok boncengan bertiga masuk ke kontrakan itu," ucap Windi.

"Dandanannya udah kayak cabe-cabean, celana pendek banget, seksi lah pokoknya," lanjut Windi.

Baca juga : 3 Perempuan Anggota Geng Motor Tersangka Perampokan di Depok, Ini Perannya

Adi, seorang pedagang makanan yang berada dekat dengan kontrakan itu juga kerap diminta untuk mengantarkan makanan ke kontrakan.

"Karena saya jualan, dan enggak tahu juga itu geng motor, makannya saya antar bakso pesanan mereka," tutur Adi.

Ketika mengantarkan makanan, Adi selalu melihat kontrakan tersebut dipenuhi anak-anak muda laki-laki dan perempuan sedang berada di dalam kontrakan.

"D dalamnya ramai, ada yang main gitar, nyanyi-nyanyi, macem-macem lah, namanya kita dagang ya kita mah antar makanan aja," kata Adi.

Baca juga : Geng Motor di Depok Menjarah Toko Pakaian untuk Bingkisan Tahun Baru

Sebelumnya diberitakan, video aksi penjarahan di para pelaku viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 27 detik itu, terlihat seorang penjaga toko tengah mengelap manekuin.

Beberapa saat kemudian, puluhan orang dengan menggunakan sepeda motor mendatangi toko itu dan menjarah barang-barang yang ada di sana. Usai menjarah barang di toko tersebut, para pelaku yang sebagian membawa senjata tajam itu langsung pergi menggunakan sepeda motornya.

Aksi pencurian tersebut terekam kamera CCTV, dan rekaman video itu dengan cepat menyebar luas di media sosial.

Kompas TV Selengkapnya terkait dengan aksi penjarahan yang dilakukan anggota geng motor di Depok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com