"Diduga dari gudang di gedung C yang berisi bahan-bahan bekas pameran. Kemungkinan korsleting listrik. Anak-anak cleaning service yang bertugas di situ sudah berusaha memadamkan api, tapi karena asap makin tebal, kami tidak sanggup memadamkannya," kata Husnison ketika mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau lokasi kebakaran.
Husnison mengungkapkan museum baru saja selesai direnovasi akhir November 2017 lalu. Renovasi tersebut diakui hanya pada bagian fisik gedung museum saja seperti genteng, komponen kayu, kaso yang rapuh, cat gedung. Belum menyentuh instalasi listrik yang terakhir di lakukan lima tahun lalu.
Kepala Disparbud DKI Tinia Budiati mengungkapkan, sistem sprinkle gedung lama juga belum terpasang.
"Padahal rencananya tahun ini baru mau dipasang karena baru selesai renovasi. Malah kebakaran. Tapi karena kondisi ini kita akan evaluasi lagi," ucap Tinia.
Baca juga : 7 Fakta Museum Bahari Jakarta yang Terbakar
Petugas PPSU terluka
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah itu proses pendinginan api terus dilakukan pihak pemadam kebakaran dibantu petugas PPSU.
Nahas bagi salah satu petugas PPSU Penjaringan bernama Agus. Dirinya tertimpa bagian gedung yang belum stabil. Akibatnya ia dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan.
"Langsung ditangani tadi oleh rekan-rekannya di lapangan. Dibawa ke RS Pluit. Setelah pemeriksaan sudah diperbolehkan pulang sore ini," ucap Lurah Penjaringan Depika Romadi.
Baca juga : Petugas PPSU Korban Kebakaran Museum Bahari Diperbolehkan Pulang
Meski mengalami peristiwa kebakaran, Husnison mengungkapkan museum tidak akan ditutup seluruhnya. Ia meyakinkan masih akan membuka pintu bagi wisatawan yang ingin berkunjung.
"Tidak ada rencana penutupan. Kita bereskan dulu, selamatkan dulu ruangan beresiko. Kemungkinan kita tidak akan melakukan penutupan total," ucap Husnison.
Husnison mengungkapkan untuk merenovasi bagian gedung yang terbakar diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 6 bulan lebih. Langkah yang diperlukan adalah penelitian konstruksi, dan penelitian struktur untuk kemudian dilakukan renovasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.