Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percontohan "Jakarta Satu", Kecamatan Gambir Masih Proses Input Data

Kompas.com - 18/01/2018, 17:02 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Gambir Fauzi menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan penginputan data untuk realisasi program "Jakarta Satu" yang untuk pertama kalinya akan diterapkan di Kecamatan Gambir.

Kecamatan Gambir ditunjuk oleh Pemprov DKI menjadi wilayah percontohan program tersebut.

"Saat ini masih input data dan masih berjalan dengan baik. Kemudian kami akan melakukan langkah-langkah percepatan," ujar Fauzi kepada Kompas.com di Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2018).

Fauzi menjelaskan, sejumlah data yang akan dimasukkan di antaranya objek pajak seperti restoran, bangunan, pertanahan yang ada di Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta seluruh pelayanan administrasi lainnya.

Baca juga : Pemprov DKI Integrasikan Data Melalui Jakarta Satu

Adapun program ini akan memberikan keterbukaan informasi kepada masyarakat. Nantinya masyarakat bisa mengakses seluruh data pemerintah yang ingin mereka ketahui.

Fauzi mengatakan, saat ini data hanya dipegang oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya.

Baca juga : Tekad Gubernur Anies Wujudkan Jakarta Satu...

"Misalnya program yang dilakukan Suku Dinas Kebersihan (Lingkungan Hidup), saya sebagai warga saya harus ke Dinas Kebersihan. Program apa yang ingin dikerjakan untuk jalan saya harus ke Bina Marga. Jadi enggak perlu lagi seperti itu nanti semua menjadi satu," kata Fauzi.

Program "Jakarta Satu" ini, lanjut Fauzi, juga akan meminimalisir tindakan korupsi yang terjadi di lingkungan Kecamatan Gambir.

Dengan data yang sudah terintegrasi artinya secara mudah data tersebut dapat dilihat.

Baca juga : Tekad Gubernur Anies Wujudkan Jakarta Satu...

"Kalau pungli terjadi artinya kan ada pelanggaran. Dengan open data jadi jaring orang akan (korupsi). Walaupun saat ini kami bersyukur masih bagus," ujar Fauzi.

Namun Fauzi belum mengetahui visual program "Jakarta Satu" tersebut seperti apa. Apakah menayangkan seluruh data melalui sebuah layar elektronik berukuran besar, atau menyediakan komputer yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat.

Program "Jakarta Satu" merupakan program yang dirancang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Komite Pencegahan Korupsi DKI Jakarta dengan konsep pengintegrasian data.

Data-data yang terintegrasi ini nantinya akan menjadi database yang dapat menjadi acuan Pemprov DKI Jakarta menjalankan berbagai kebijakan.

Baca juga : Bambang Widjojanto: Selamat Datang Perubahan...

Produk dari program ini adalah sebuah peta secara visual yang berisi berbagai informasi detail mengenai aset DKI, sumber penerimaan pajak di lingkungan DKI hingga pengerjaan proyek yang akan menjadi sumber pendapatan daerah.

Tujuan dari pengintegrasian ini adalah untuk mengontrol dan memantau proses penerimaan daerah dari pajak dan retribusi sebagai upaya pencegahan korupsi di lingkungan Pemprov DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com