JAKARTA, KOMPAS.com - Dua jembatan gantung di Srengseng Sawah, Jagakarsa kembali jadi perhatian setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjunginya pada Minggu (21/1/2018) petang.
Dalam kunjungannya itu, Anies berjanji akan memperbaiki jembatan yang sudah reyot itu dan menggantinya dengan jembatan yang kokoh dan aman.
Janji Anies bukan yang pertama bagi warga Srengseng Sawah maupun warga Depok di seberangnya.
Ketua RW 002 Srengseng Sawah Neddy mengatakan, harapan akan jembatan yang bagus sudah ada dalam benak warga sejak 2012 lalu, atau saat Joko Widodo yang kala itu menjabat Gubernur DKI menyambangi jembatan ini.
"Seng-seng pijakan ini dulu Pak Jokowi yang masang, tahun 2012, ini dibantu Jokowi," kata Neddy, Senin (23/1/2018).
Baca juga : Sandiaga: Jembatan Gantung Jagakarsa Akan Langsung Dikerjakan
Kompas.com mencatat awal mula dua jembatan ini jadi sorotan pejabat dan publik, yakni pada November 2012.
Ketika itu, terjadi kebakaran pada pabrik tahu yang menewaskan seorang karyawannya di Srengseng Sawah, tepatnya pada 27 November 2012.
Pabrik tahu itu terletak persis di sebelah jembatan yang digunakan warga Kampung Bambon dan Pasir Gunung untuk menyeberangi Kali Ciliwung tersebut. Jembatan ini usianya lebih dari 30 tahun.
Namun hingga kini, jembatan ini masih jadi andalan warga, terutama siswa SDN 15 Srengseng Sawah untuk beraktivitas. Jokowi pun menyambanginya pada 8 Desember 2017.
"Ngeri juga. Apalagi pas hujan. Saya enggak bisa membayangkan kalau anak-anak (yang lewat)," kata Jokowi waktu itu.
Jokowi mengatakan, ia tak memusingkan soal batas wilayah saat itu. Ia hanya ingin jembatan itu diperbaiki.
Saat itu, Nur Mahmudi turut berjanji akan membangun jembatan. "Jembatan nantinya bisa dilewati sepeda motor. Perkiraan biaya sekitar Rp 3 miliar," kata Nur Mahmudi 12 Desember 2012 lalu.
Namun, hingga 2018, atau lima tahun lebih sejak janji itu diucapkan, jembatan reyot tersebut bentuknya tetap sama.
Anak-anak SDN 15 Srengseng Sawah pun sudah tumbuh besar dan terbiasa menggunakan jembatan reyot itu.
Kendala di pemerintah pusat
Lurah Srengseng Sawah Tubagus Masruri yang sudah menjabat selama lima tahun menilai, perbaikan jembatan itu tidak kunjung terwujud bukan karena Pemprov DKI Jakarta maupun Pemkot Depok hanya sekadar janji manis.
Baca juga : Jembatan Gantung di Jagakarsa Akan Dibuat di Titik Baru
Menurut Masruri, setelah jembatan itu jadi perhatian pada 2012, pembangunannya diambil alih oleh pemerintah pusat.
"Ini kan di perbatasan dan melintasi Sungai Ciliwung, ya waktu itu kewenangan ada di BBWSCC, dia yang menganggarkan pembangunan jembatan," kata Masruri.
BBWSCC atau Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane adalah badan di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Badan ini mengurusi pelebaran dan perawatan Sungai Ciliwung, Cisadane, dan anak-anaknya.
Hingga BBWSCC menganggarkan dana kedua kalinya untuk pembebasan lahan warga sebagai akses jembatan pada 2015, pembangunan tak kunjung terwujud.
"Sudah sempat waktu itu mengumpulkan berkas lahan warga yang mau jadi akses jembatan, tapi ada masalah di BBWSCC, setelah itu tidak tahu lagi," kata Masruri.
Baca juga : Anak SD di Jagakarsa Lintasi Jembatan Gantung Reyot untuk ke Sekolah
Masruri, bersama warga dan anak-anak SDN 15 Srengseng Sawah pun berharap, perhatian Anies kali ini tak hanya berakhir di daftar tokoh yang pernah mengunjungi jembatan gantun reyot itu. Warga berharap rencana pembangunan jembatan yang lebih bagus akan terwujud kali ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.