Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa: Gatot Pernah Todongkan Senpi ke Asistennya dan Elma Theana

Kompas.com - 30/01/2018, 22:30 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali menggelar sidang kasus pemerkosaan, kepemilikan senjata api (senpi), dan satwa langka dengan terdakwa Gatot Brajamusti atau Aa Gatot, Selasa (30/1/2018).  Dalam sidang disebutkan, senjata api yang dimiliki Gatot pernah digunakannya untuk menodong orang lain.

"Keterangan Pak Sarela, asisten Saudara, dia pernah melihat saudara menggunakan senjata api pistol mini hitam tahun 2006, pernah digunakan di padepokan dan diledakkan di samping kepalanya di kolam," kata Jaksa Hadiman dalam sidang.

Keterangan yang dibacakan Hadiman itu berasal dari berita acara pemeriksaan Sarela di kepolisian. Gatot membantah yang ditodongkannya ke Sarela saat itu adalah senjata api yang dimilikinya. Menurut Gatot, senjata yang digunakannya senapan angin.

"Bukan di telinga (menembaknya) tapi di pantatnya. Itu airsoft gun. Betul sekali kejadian itu. Tapi bukan pistol karena saya nggak berani nembak ke kepalanya, cuma ke pantatnya," ujar Gatot.

Baca juga : Senpi Milik Gatot Disebut dari Mantan Kasad Wismoyo Arismunandar

Jaksa juga membacakan berita acara pemeriksaan artis peran Elma Theana. Dalam kesaksiannya, Elma mengaku pernah ditodong senjata api di dalam kamar oleh Gatot.

"Keterangannya dia pernah ditodongkan senjata api pistol Glock 26 kaliber 9 milimeter katanya, 'Yang ditodongkan kepada saya adalah milik Gatot karena saat itu diambil dari brankas di kamar tidur'. Pertanyaan saya apakah pernah Saudara menodongkan senjata kepada Elma Theana?" tanya Hadiman.

Gatot langsung membantah. Ia mengatakan peristiwa itu tak pernah terjadi.

Jaksa kembali menanayakan dengan menambahkan ketika itu Gatot membentak Elma dan mengatakan "Jangan bohong sama saya!". Namun lagi-lagi Gatot membantahnya.

"Buat apa saya begitu sama Elma Theana?" tanya Gatot.

 Hakim terkesan mengabaikan tuduhan itu lantaran dianggap tidak berkaitan dengan dakwaan.

"Intinya kan dia menyimpan. Apa hubungannya dengan dakwaan? Kalau ada hubungannya dihadirkan dong Elma Theana," kata Ketua Majelis Hakim Achmad Guntur.

Gatot Brajamusti ditangkap di sebuah hotel di Kota Mataram, NTB, tidak lama setelah ia dipilih lagi untuk memimpin Parfi, pada 28 Agustus 2016. Polisi menemukan satu paket sabu di celananya dan hasil tes urine pun menyatakan dia positif menggunakan narkoba.

Penangkapan Gatot itu ditindaklanjuti dengan penggeledahan di rumahnya di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Di rumah itu, polisi menemukan benda-benda terkait narkoba, senjata api, amunisi, dan hewan yang dilindungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com