Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Imelda Bachtiar

Alumnus Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Indonesia (UI) tahun 1995 dan Pascasarjana Kajian Gender UI tahun 2010. Menulis dan menyunting buku bertema seputar memoar dan pemikiran tokoh berkait sejarah Indonesia, kajian perempuan, Peristiwa 1965 dan kedirgantaraan. Karyanya: Kenangan tak Terucap. Saya, Ayah dan Tragedi 1965 (Penerbit Buku Kompas-PBK, 2013), Diaspora Indonesia, Bakti untuk Negeriku (PBK, 2015); Pak Harto, Saya dan Kontainer Medik Udara (PBK, 2017); Dari Capung sampai Hercules (PBK, 2017).

Masjid Istiqlal dan Peturasan Perempuan

Kompas.com - 31/01/2018, 06:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAna Shofiana Syatiri

"Jumlah kamar mandi pada area peturasan perempuan harus lebih banyak dua kali lipat dibandingkan laki-laki. Apalagi, area masjid yang didatangi orang untuk beribadah, mengharuskan setiap orang berada dalam keadaan suci dan telah berwudhu."


Minggu, 28 Januari 2018, di Masjid Istiqlal digelar perhelatan luar biasa menarik, Hari Al-Quran. Menarik karena paling tidak dalam amatan saya yang sudah di sana sejak lewat tengah hari, iringan manusia yang masuk ke dalam masjid terus menyemut.

Sejak pagi, subuh malah, ketika saya bertanya ke beberapa pedagang yang hadir di sekitarnya, ribuan jamaah sudah memenuhi ruang utama masjid yang dibangun sejak 1951 dan berdiri sejak 1978 ini. Beberapa malah datang dengan bus-bus besar dari luar kota.

Selain temanya yang menjadi daya magnet: Bagaimana menghafal Al Quran dalam 30 Hari, kehadiran ustadz muda terkenal penghafal Al Quran, Adi Hidayat Lc, MA, memang menjadi sebabnya.

Semua muslim tentu berlomba ingin belajar menghafal dan mengamalkan kitab suci dalam keseharian kehidupan mereka. Sungguh tergetar menyaksikan begitu banyaknya keluarga, bukan cuma jamaah kelompok pengajian, yang datang memenuhi masjid terbesar di Indonesia.

Dan lebih tergetar lagi sukma setiap orang ketika Ustadz Adi yang usianya baru 32 tahun, pengenyam pendidikan pesantren Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut dan meneruskan pendidikan tingginya di UIN Syarif Hidayatullah, dan kemudian mendapat beasiswa ke Libya.

Istiqlal yang megah

Masjid Istiqlal, menurut situs resminya, dibangun di atas area seluas 9,32 Ha, yang hanya 30 persen berupa bangunan, selebihnya taman dan area parkir. Sebagai tempat diselenggarakannya acara agama Islam dengan cakupan nasional, lambang kehidupan beragama dan ikon ibu kota negara ini, tentu semua orang sepakat.

Masjid yang arti harfiahnya adalah “Masjid Merdeka” ini, bukan cuma besar dalam artian sosok bangunan dan kemegahannya, namun juga menyimpan semangat merangkul keberagaman insan Indonesia dalam sejarahnya.

Dimulai pembangunannya pada zaman Presiden Soekarno tahun 1951, masjid yang digunakan pada 1978 ini diarsiteki oleh seorang Kristen Protestan: Ir. Frederich Silaban. Letaknya pun berdampingan dengan Gereja Katedral, salah satu gereja Katolik tertua di Jakarta yang berdiri sejak 1901.

Istiqlal dan Katedral memang sudah seringkali “bertolongan” bila masing-masing beracara besar. Contohnya, kedua tempat ibadah ikonik Jakarta ini biasa berbagi lahan parkir.

Daya tampung maksimalnya yang sampai 200.000 jamaah, juga membuat Masjid Istiqlal sanggup menjadi perekat dan pemersatu umat muslim Indonesia. Acara hari minggu itu menjadi contohnya.

Seperti saya perkirakan sebelumnya, jumlah jamaahnya hampir 10.000, dengan jamaah terjauh datang dari Ambon, Maluku.

Peturasan perempuan

Suasana toilet dan tempat wudhu perempuan di Masjid Istiqlal pada 28 Januari 2018.Imelda Bachtiar Suasana toilet dan tempat wudhu perempuan di Masjid Istiqlal pada 28 Januari 2018.
Saya bukan ingin membahas acara Hari Al Quran, yang tentu saja jauh dari kebisaan saya. Saya datang sore hingga malam itu karena tertarik pada tema, untuk ikut belajar, rindu mendalami Al Quran, tertarik pada ceramah Ustadz Adi Hidayat yang biasanya hanya saya dengan lewat YouTube dan tentu mengamati seluruh acara sampai selesainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com