JAKARTA, KOMPAS.com — Fenomena bulan purnama atau super moon memengaruhi kondisi muka air laut. Di beberapa wilayah Jakarta Utara, banjir rob terjadi dalam waktu-waktu tertentu.
Di area Pelabuhan dan Pasar Ikan Nizam, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, misalnya, air laut menggenangi sejumlah bagian jalan di kawasan industri perikanan tersebut.
"Biasanya pagi pukul 07.00 WIB baru mulai naik. Pukul 11.00 WIB terus surut. Sudah seperti itu saja," ucap Sutaryo, pemilik warung makan di jalan Tuna 6, Dermaga Barat, Jakarta Utara, Rabu (31/1/2018).
Pantauan Kompas.com siang tadi, air laut yang menggenangi sebagian jalan sudah berangsur surut. Menurut Sutaryo, ketinggian air bisa mencapai 15 cm.
Kondisi seperti ini kerap terjadi ketika pasang laut, utamanya saat bulan purnama. Sutaryo mengatakan sudah terbiasa menghadapi rob yang diakuinya sedikit mengganggu usaha warung makannya.
"Motor tidak bisa masuk, jadi tidak ada pembeli. Harapannya kalau bisa banjir robnya tidak masuk ke sini," ucap Sutaryo.
Baca juga: Ada Gerhana Bulan, Warga Muara Baru dan Luar Batang Waspada Banjir Rob
Kondisi yang sama juga terjadi di Pelabuhan Muara Angke. Air laut sempat naik menggenangi sebagian dermaga yang diperuntukkan bagi kapal menuju Kepulauan Seribu tersebut.
"Kalau naik air laut biasanya pukul 08.00 WIB, siang sudah surut. Bulan seperti ini (purnama) air laut biasanya naik memang. Setiap bulannya seperti itu," ucap Totok, anggota PPSU yang tengah bekerja di dermaga pada waktu yang sama.
BMKG sebelumnya memberikan peringatan mengenai fenomena super moon ini. Kenaikan muka air laut akan menyebabkan banjir rob di beberapa kawasan di Indonesia.
Baca juga : Wali kota Jakarta Utara Pastikan Selalu Ada Petugas Atasi Banjir Rob