Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL yang Okupasi Trotoar Sudirman Akan Direlokasi

Kompas.com - 03/02/2018, 15:35 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan penampungan pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di trotoar Jalan Jenderal Sudirman. Kata Sandi, pihaknya akan bekerja sama dengan pelaku usaha di sekitar Sudirman agar bisa menampung pedagang.

"Kemarin pengusahanya sudah datang di kantor gubernur dan mereka prinsipnya mendukung, karena ini prinsipnya sementara," kata Sandiaga di Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2018).

Sandiaga menyebut beberapa pengusaha properti di sekitar menawarkan lahannya untuk dijadikan lokasi sementara. Ia mengatakan, ini usulan baik selama kegiatan berjualan tidak membahayakan bangunan.

"Mereka (PKL) menjual produk-produk yang banyak diperlukan masyarakat juga," ujar Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga Akan Carikan Lokasi Sementara untuk PKL di Trotoar Sudirman

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah serta Perdagangan (KUKMP) Irwandi mengatakan, para pedagang tidak akan ditempatkan jadi satu, melainkan dibagi-bagi. 150 pedagang akan dibagi ke tiga lokasi.

"Lokasinya di sekitar Sudirman di belakang, di dekat Benhil (Bendungan Hilir), dan ada juga di belakang di dekat Penjernihan Bendungan Hilir. Kami sudah siapkan ada dua titik," ujar Irwandi.

Baca juga: Sudah Bayar Uang Keamanan, PKL di Trotoar Sudirman Merasa Aman

Menurutnya, lokasi lama PKL di Sudirman akan disterilkan. Pedagang akan ditertibkan dan segera ditempatkan di lokasi baru. Selain itu, para pedagang akan dipersilakan berjualan di car free day setiap Minggu.

"Car free day mereka juga akan memakai tempat yang akan kami usahakan di Thamrin 10, kami akan data," katanya.

Kompas TV Penertiban pedagang kaki lima selalu menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penataan pedagang kaki lima di sejumlah titik belum optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com