Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Jatinegara: Ada Satu Korban "Crane" yang Selamat

Kompas.com - 04/02/2018, 14:40 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Jatinegara Nasrudin Abu Bakar mengatakan, ada satu korban yang selamat dalam kecelakaan kerja pada proyek double double track (DDT) di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2018).

"Ada satu yang selamat, cuma keseleo kaki saja, sudah boleh pulang, namanya Zaenal (37)," ujar Nasrudin, Minggu.

Ia mengatakan, Zaenal dan satu korban lain bernama Joni (34) sempat dilarikan ke RS Hermina. Namun nahas, Joni tewas dengan luka di bagian kepala dan tangan.

Baca juga : Sambangi TKP Jatuhnya Crane, Direktur Hutama Pastikan Korban Dapat Haknya

Dalam insiden ini, ada 4 korban tewas. Selain Joni, korban tewas lainnya yaitu Jana Sutisna (44), Jaenudin (44), dan Dami Prasetyo (25)

"Untuk korban bernama Jana Sutisna (44) meninggal dengan luka di kepala. Dia meninggal di RS Premier," kata Nasrudin.

Sementara itu, Jaenudin dan Dami Prasetyo tewas di lokasi jatuhnya crane tersebut. Jenazah keempat korban kemudian dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Baca juga : Empat Jenazah Korban Jatuhnya Crane DDT Tiba di RS Polri Kramat Jati

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo mengatakan, pihaknya telah menerima jenazah para korban.

"Untuk selanjutnya dilakukan identifikasi jenazah dan menunggu keluarga untuk penyerahannya," kata Edi.

Hingga kini, belum ada keterangan pasti terkait penyebab jatuhnya crane tersebut.

Kompas TV Petugas kepolisian dari Polsek Jatinegara juga sudah datang ke lokasi kejadian untuk melakukan pendataan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com