Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sekolah karena Banjir, Anak-anak Bermain dan Bersihkan Lumpur di Kolong "Flyover" Kalibata

Kompas.com - 06/02/2018, 08:45 WIB
Nursita Sari,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir akibat luapan Sungai Ciliwung menyisakan lumpur di kolong flyover Rawajati, Jakarta Selatan. Di antara lumpur-lumpur itu, anak-anak tampak asyik bermain.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (6/2/2018) pagi, anak-anak itu menghentak-hentakkan kaki mereka sehingga lumpur mengotori baju dan celana. Anak-anak itu bahkan mengotori tangan mereka dengan memainkan lumpur.

Seorang anak tampak membawa serokan. Dia menyerok lumpur dan melemparkannya kepada anak-anak lain. Anak-anak itu tak sekolah karena rumah mereka kebanjiran.

"Tadi guru ke sini, diizinin," kata seorang anak bernama Lintar, siswa kelas 7 di salah satu madrasah tsanawiyah di Jakarta.

Baca juga: Kompleks Bina Warga Rawajati Terendam 1,5 Meter

Berbeda dengan Lintar, Ikbal menyebut tak sekolah karena sekolahnya juga kebanjiran. Dia mengatakan, pihak sekolah meliburkan kegiatan belajar-mengajar pada hari ini.

"Sekolahnya juga libur, banjir," kata siswa kelas 5 madrasah ibtidaiyah itu.

Seorang anak lainnya yang belum sekolah tampak ikut bermain lumpur. Namun, tak lama kemudian, sang ibu memanggil dan melarangnya bermain lumpur.

Ibu itu menarik si anak kemudian membersihkan lumpur di kaki dan tangan sang anak dengan air Sungai Ciliwung yang masih menggenangi permukiman mereka.

Baca juga: Kali Ciliwung Meluap, 263 Keluarga di Rawajati Terdampak Banjir

Setelah asyik bermain, anak-anak itu kemudian membantu orangtua mereka membersihkan lumpur.

Dengan menggunakan sapu lidi, mereka bahu-membahu meminggirkan lumpur-lumpur itu ke tepi sungai.

Pada Senin, kawasan Rawajati terendam air nyaris 2 meter. Sebanyak 200 jiwa warganya mengungsi ke pengungsian. Saat ini, air masih merendam kawasan tersebut.

Kompas TV Anies menyatakan, saat ini suplai bantuan berupa dapur umum, pakaian, dan obat-obatan kepada para korban banjir tercukupi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com