Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Masih Bisa Kontak Fisik Saat Diselamatkan dari Reruntuhan Tembok Perimeter Selatan

Kompas.com - 06/02/2018, 13:16 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban ambrolnya tembok underpass kereta api Bandara Soekarno-Hatta, Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (25), masih sadarkan diri saat dibawa ke Mayapada Hospital.

Meski tak berbicara, masih tampak kontak fisik yang dilakukan Putri saat dibawa menggunakan ambulan dari RSUD Tangerang.

"Kami konfirmasi pasien masih sadar, masih ada kontak secara visual," ujar Direktur Utama Mayapada Hospital Tangerang, Markus Waseso, saat konfrensi pers di Mayapada Hospital Tangerang, Selasa (6/2/2018) pagi.

Markus mengatakan, tim dokter yang mendampingi Putri saat berada di ambulans terus memantau kondisi Putri, khususnya tingkat kesadarannya. Namun, saat tiba di Mayapada Hospital, tiba-tiba Putri berhenti bernapas.

Baca juga : Putri, Korban Ambrolnya Tembok Perimeter Selatan, Meninggal

Dokter memberikan CPR kepada Putri selama 30 menit. Dokter juga memberikan obat-obatan untuk memperkuat kerja jantung.

Hal itu, kata Markus, merupakan prosedur penanganan gawat darurat bagi pasien yang berhenti bernaps. Namun, pada pukul 06.43, Putri dinyatakan meninggal dunia.

"Pada saat kami mau pindahkan, tiba-tiba berhenti bernapas. Kami berharap hal itu tidak terjadi. Kami juga sudah pasang selang bantuan untuk pernapasan," ujar Markus.

Putri terjebak selama 12 jam di bawah reruntuhan tembok underpass Soetta yang ambrol pada Senin sore bersama rekan kerjanya, Mukhmainna Syamsuddin.

Baca juga : Jenazah Putri, Korban Ambrol Tembok Soetta, Dibawa ke Serang

Tim Basarnas sejak Senin (5/2/2018) sore berusaha melakukan penyelamatan terhadap Putri dan Mukhmainna. Putri berhasil dievakuasi pukul 02.50, Selasa dini hari.

Namun, saat mendapat perawatan di Mayapada Hospital Tangerang, Putri dinyatakan meninggal dunia.

Berselang beberapa jam petugas Basarnas berhasil mengevakuasi Mukhmainna dan langsung dilarikan ke RS Siloam.

Baca juga : Kondisi Terkini Mukhmainna, Korban Tembok Ambrol di Perimeter Selatan

Kompas TV Berikut kronologi evakuasi kedua korban yang disampaikan Kepala Basarnas Marsdya Muhammad Syaugi dalam program Breaking News yang telah direkam sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com