JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Polri Komjen Pol Syafruddin mengatakan, banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Jakarta cukup mendadak atau lebih cepat dari perkiraan.
Air dari Bogor cepat tiba di Jakarta karena terjadinya longsor di Puncak, Jawa Barat, pada Senin (5/2/2018) kemarin.
"Ini kondisi (banjir Jakarta) sangat mendadak ya. Pemberitahuan kemarin, tiba-tiba jebol tanggul di Puncak, itu yang mengakibatkan arus begitu cepat ya, masuk ke Bogor, terus Katulampa, Depok, cepat," ujar Syafruddin seusai meninjau lokasi banjir di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2018).
Meskipun begitu, Syafruddin menyampaikan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga cukup cepat, yakni sehari sebelumnya. Dia menyebut masyarakat tidak akan banyak terdampak apabila memerhatikan peringatan dini dari BMKG.
Baca juga : Kunjungi Warga Pejaten Timur, Wakapolri Sebut Banjir Kini Cepat Surut
"Tanggal 4 sudah diperingatkan BMKG bahwa tanggal 5, 6, 7 itu akan terjadi hujan lebat, kapasitas tinggi, waspadai itu," kata dia.
Banjir kiriman kali ini, lanjut Syafruddin, cepat surut. Dia berterima kasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta aparat TNI dan Polri yang telah siaga dan cepat menangani banjir yang terjadi.
Syafruddin berharap kondisi warga yang terdampak banjir cepat stabil dan anak-anak segera kembali bersekolah.
Baca juga : Tempat Pengungsian Korban Banjir di Pejaten Timur Terendam
"Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah dan aparat, TNI dan Polri, cepat tanggap, responsif, untuk menghadapi ini semua dan percepatan daripada surutnya juga cepat," ucap Syafruddin.
Sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Syafruddin menginstruksikan seluruh pengurus Dewan Masjid di Jakarta dan Jawa Barat untuk membuka masjid yang mereka kelola sebagai tempat penampungan warga yang terdampak banjir.
Baca juga : Pengungsian Korban Banjir Pejaten Timur Tersebar di Empat Titik