Walaupun sudah diringankan, Mahmud baru mampu membayar Rp 700.000, sehingga masih berutang Rp 300.000.
Mahmud terus berusaha mendapatkan uang kekurangan biaya persalinan. Dia keliling kompleks untuk mengumpulkan barang bekas di kompleks-kompleks dekat kawasan tempat tinggalnya.
Untuk membawa barang bekas yang ditemukannya, Mahmud hanya menggunakan karung. Jika menggunakan gerobak, dia harus membayar sewanya sehari Rp 10.000.
"Seminggu paling banyak dapat Rp 150.000," kata Mahmud.
Pekerjaan mengumpulkan barang bekas telah dijalaninnya selama 20 tahun. Ia mengaku tak memiliki keterampilan lainnya dan hanya pernah coba menjadi pengamen sebentar.
Sementara Nurjana tidak bekerja, sebelum menikah dengan Mahmud pada Juni 2017 ia hanya ikut membantu orang tuanya berkeliling mengumpulkan barang bekas.
Berjuang memberikan gizi terbaik
Sejauh ini, asupan untuk bayi Khaidar masih berupa Air Susu Ibu (ASI). Nurjana pun tidak ada kendala menyusui.
Kendati demikian, Mahmud mengakui mereka kesulitan mendapatkan makanan lantaran dilarang membuat dapur di kawasan kolong jembatan.
Hal itu membuat mereka harus membeli makanan dengan peghasilan seadanya yang kerap mengutang di warung.
"Di sini enggak bisa masak. Enggak boleh ada api karena takut besinya memuai. Jadi paling ngutang di warung nasi. Untungnya ASI dia lancar buat minum si adik," ujar Mahmud.
Ditemukan Yayasan Hati Indonesia
Keberadaan bayi Khaidar Ali diketahui oleh Yayasan Hati Indonesia saat berkeliling membagi-bagikan makanan di kawasan Pasar Rumput, Jakarta Selatan.
Menyaksikan kondisi bayi Khaidar, mereka membuka gerakan di media sosial dan donasi untuk membatu keluarga bayi mungil tersebut.
"Kita lagi keliling bagi-bagi makanan ke orang-orang yang butuh. Kemarin Sabtu (3/2/2018) datang ke sini ada bayi. Saya tanya, umur berapa baru seminggu. Akhirnya kami diskusi untuk cari bantuan dan kami viralkan, baru kemarin jam 10.00 pagi," ujar Hendra, Sekretaris Yayasan Hati Indonesia.
Kini, bayi Khaidar masih tinggal di bawah kolong jembatan. Semoga ada orang-orang yang tergerak membantu bayi dan keluarganya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.#SaveBabyKhaidarAli Bayi Khaidar Ali terlahir dari seorang ibu yang masih sangat muda yang bekerja serabutan dan tinggal di kolong jembatan di sekitar Pasar Rumput, Jakarta pic.twitter.com/Z5mOL0Sqpa
— Asti Mei Fatimah Az (@asti_azaa) 5 Februari 2018