Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Taman di Surabaya Tanpa Pagar, Tak Ada yang Injak"

Kompas.com - 19/02/2018, 18:17 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyayangkan kerusakan taman di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, usai pertandingan final Piala Presiden 2018, Sabtu (18/2/2018) lalu.

Dia lalu membandingkan perilaku warga Jakarta yang tak bisa menjaga taman dengan perilaku warga Surabaya, Jawa Timur.

"Semua taman di Kota Surabaya tanpa pagar, tidak ada satu pun orang menginjak taman. Masa orang Jakarta enggak bisa, kita lebih metropolitan," kata Basuki di kompleks GBK, Senin.

Menurut Basuki, warga Jakarta seharusnya tidak boleh kalah dari warga Surabaya soal ketertiban menjaga taman kota. Dia berharap warga Jakarta bisa menjaga taman-taman di Ibu Kota, termasuk di kompleks GBK.

Baca juga : Fasilitas di GBK Rusak, Panitia Piala Presiden Akan Tempuh Jalur Hukum

"Taman-taman ini enggak murah, makanya kalau Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) dulu marah-marah. Masa kita kalah dengan orang Surabaya, orang Surabaya itu bisa tertib," kata Basuki.

Dia menyebut kerusakan taman di kompleks GBK mencapai 80 persen. Perbaikan taman membutuhkan waktu yang cukup lama.

Meskipun begitu, Basuki optimistis perbaikan taman akan selesai sebelum Asian Games berlangsung pada Agustus.

"Taman ini (di GBK) ada 4,8 hektar, yang rusak sekitar 80 persen," ucapnya.

Baca juga : Menteri Basuki: Taman di GBK 4,8 Hektar, yang Rusak Sekitar 80 Persen

Dari pantauan Kompas.com pada Senin pagi, banyak tanaman yang rusak karena terinjak-injak. Taman di kawasan GBK itu juga dipenuhi sampah. Sampah-sampah itu didominasi plastik, bungkus makanan, dan styrofoam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com