BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah paket kebijakan untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas di Jalan Tol Jakarta Cikampek akan diberlakukan mulai 12 Maret ini. Salah satunya adalah penerapan kebijakan ganjil genap nomor plat kendaraan yang akan diberlakukan di dua gerbang tol, yakni Bekasi Barat dan Bekasi Timur.
Banyak pihak mengkhawatirkan kepadatan lalu lintas akan bergeser ke jalan-jalan di sekitar Kota Bekasi, salah satunya adalah Jalan Kalimalang.
Kepala Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono, Senin (5/3/2018), berharap warga dapat memanfaatkan tol Becakayu yang sudah difungsikan.
Bambang akan berkomunikasi dengan pihak operator untuk bisa menekan tarif tol tersebut. Soalnya, banyak warga mengeluhkan tarif tol itu, yang baru rampung tiga kilometer, terlalu mahal, yakni Rp 14.000.
Baca juga : 2 Menteri Sosialisasikan soal Ganjil-Genap di Gerbang Tol Bekasi Barat
"Itu kan ada hitungan bisnis. Ini makanya kami akan menciptakan demand. Kami tingkatkan penggunaan, mereka berani harusnya menurunkan (tarif). Ini makanya kami sedang bicarakan dengan mereka (operator)," kata Bambang, Senin (5/3/2018).
Ia tidak memungkiri kepadatan akan bergeser ke jalan arteri. Namun pihaknya lebih menekankan bagaimana warga bergerak untuk berpindah menggunakan transportasi umum ketimbang berhadapan dengan macet di jalan.
"Pesannya pindah ke angkutan umum, jangan pakai mobil pribadi. Kami sudah siapkan armada bus premium serta kantung parkir di sejumlah titik dekat gerbang tol Bekasi Timur dan Barat. Semoga bisa berpindah," ucap Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.