Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pesimistis Ganjil Genap di Gerbang Tol Bekasi Timur dan Barat Dapat Mengurai Kemacetan

Kompas.com - 26/02/2018, 23:19 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Peraturan ganjil genap akan diberlakukan pada gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Kebijakan itu akan berlaku untuk kendaraan dari arah Bekasi ke Jakarta.

Terkait kebijakan itu, Arif (34), warga Kemang Pratama mengatakan pesimistis jika pemberlakuan ganjil genap dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di kedua gerbang tol tersebut.


"Sepertinya tidak akan berpengaruh banyak. Di tol Bekasi Barat saja setiap harinya bisa mengantre hingga jalan Jendral Ahmad Yani arah Kemang Pratama. Itu saja saya setiap harinya berangkat jam setengah 6," ucap Arif kepada Kompas.com, Senin (26/2/2018). 

Baca juga : Ganjil-Genap di Pintu Tol Bekasi Diharapkan Kurangi 2.200 Kendaraan Pribadi

Menurut Arief yang juga sesekali bekerja sebagai pengemudi taksi online tersebut, dirinya berharap kebijakan ini ditinjau ulang. Ia khawatir, tidak ada jalan alternatif yang cukup untuk menampung semua kendaraan menuju Jakarta.

Hal senada diungkapkan oleh Idham (52), warga Cileungsi. Ia yang kerap bepergian masuk melalui kedua gerbang tol tersebut merasa kebijakan ini tidak akan berpengaruh banyak mengurangi  kemacetan. 

"Orang lari ke jalan lain, berusaha mencoba rute lain. Nanti padat juga, tahu sendiri Kalimalang seperti apa. Keluar biaya lagi, sama saja," ucap Idham.

Dani (30) warga Bekasi Utara juga meragukan kebijakan tersebut dapat mengurangi kepadatan di kedua gerbang tol.

Namun dirinya yang kerap memiliki kegiatan di Jakarta, menyambut adanya layanan armada Transjakarta Premium yang akan disediakan pemerintah.

"Saya tidak berangkat di jam-jam sibuk. Jadi kepikiran untuk mencoba layanan armada Transjakarta. Asal tidak menunggu lama. Kalau tempat parkir saya dengar sudah disediakan pemerintah," ucap Dani.

Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan paket kebijakan penanganan kepadatan tol Jakarta-Cikampek bertujuan untuk mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Peraturan ini rencananya akan dimulai pada 12 Maret 2018 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com